Optika.id - Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) baru bernama Nusantara sudah resmi ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo. Nama Kepala Otorita IKN Nusantara pun sudah berada di tangan Presiden, namun sampai saat ini belum disebut siapa orangnya. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) sempat disebut menjadi salah satu calon kuatnya.
"Kemungkinan namanya bukan saya juga. Itu mah karena media menghubung-hubungkan dengan kriteria, meureunnya (mungkin)," kata Ridwan Kamil usai meresmikan obyek Situ Wangi Kawali di Kabupaten Ciamis, Sabtu (19/2/2022).
Baca juga: Jokowi Soal Pindah ke IKN: Pindah Ibu Kota Jangan Dikejar-kejar
RK mengatakan saat ini lebih fokus membangun dan menata Jawa Barat. Sejauh ini Ridwan Kamil pun belum dihubungi oleh pemerintah terkait dengan Kepala Otorita IKN.
"Belum dihubungi, dan saya fokus ke Jawa Barat, lagi menata Jawa Barat. Tunggu saja beritanya, feeling saya bukan," katanya.
Sebelumnya, RK diisukan menjadi Kepala Otorita IKN dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Melihat latar belakang mantan Wali Kota Bandung ini adalah seorang arsitek dan berpengalaman menjadi pemimpin daerah.
Seperti yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Dia sempat menyebut calon pemimpin ibu kota negara harus memiliki pengalaman memimpin daerah dan memiliki latar belakang arsitek.
"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Presiden Jokowi saat bertemu dengan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
KSP Minta Publik Menunggu
Lantas, siapa yang akan jadi Kepala Otorita IKN Nusantara? KSP (Kantor Staf Presiden) meminta publik menunggu mengingat jabatan itu setingkat dengan menteri.
"Iya, masih nunggu. Sama seperti pemilihan menteri. Kan ini jabatan setingkat menteri," kata Tenaga Ahli Utama KSP Wandy Tuturoong, Sabtu (19/2/2022).
Setelah UU IKN resmi ditandatangani, pemerintah selanjutnya menyiapkan aturan turunannya. Proses penyiapan aturan ini dipimpin oleh Bappenas.
"KSP masih mengawal proses yang dipimpin Bappenas," ujar Wandy.
Kapan rencananya Kepala Otorita IKN diumumkan Presiden? KSP menjawab kemungkinan nama Kepala Otorita IKN baru akan diumumkan pada bulan Maret atau April mendatang.
"Kalau nggak berbarengan, setelah Perpres Otorita terbit. Iya betul (sekitar Maret atau April)," katanya.
Dia mengatakan penunjukan Kepala Otorita IKN merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Namun, lanjutnya, tak menutup kemungkinan nama Kepala Otorita IKN adalah nama-nama yang beredar.
"Ya semua nama yang beredar selama ini bisa saja terpilih. Tapi lagi-lagi, ini hak prerogatif Presiden," ujarnya.
Kepala Otorita IKN Sudah di Saku Presiden
Wakil Ketua Komisi II DPR Luqman Hakim menyampaikan Jokowi sudah mengantongi nama Kepala Otorita yang akan memimpin Ibu Kota Negara baru.
"Kepala Otorita IKN Nusantara, namanya sudah di saku Presiden Joko Widodo," kata Politisi PKB ini, Jumat (18/2/2022).
Dia mengatakan Jokowi sangat serius mempersiapkan terkait pembangunan IKN Nusantara. Dia menyebut hanya menunggu hari yang tepat untuk nama tersebut diumumkan.
Baca juga: KPU Jakarta: Tiga Paslon Belum Lengkapi Berkas Pendaftaran!
"Setahu saya, Presiden Jokowi sangat fokus agenda pembangunan IKN Nusantara. Termasuk mempersiapkan figur yang akan ditunjuk sebagai kepala otorita. Kapan diumumkan, saya kira Presiden Jokowi sedang menunggu hari baik," ucapnya.
Luqman mengatakan Jokowi sudah mengantongi nama calon Kepala Otorita IKN Nusantara. Dia menyebut pemimpin Ibu Kota Negara tersebut merupakan salah satu tokoh yang dipercaya Jokowi dan sering diminta memberikan masukan serta pertimbangan.
"Calon Kepala Otorita yang akan diumumkan merupakan salah satu tokoh yang dipercaya Presiden Jokowi. Sehingga sering diminta memberi masukan dan pertimbangan oleh presiden," imbuhnya.
Luqman mengatakan Jokowi sangat serius membangun hingga mempersiapkan tokoh yang akan memimpin Ibu Kota Negara. Dia menduga Jokowi akan memilih figur senior yang berpengalaman di berbagai bidang, khususnya komunikasi terhadap semua kalangan.
"Percayalah, Presiden Jokowi tidak main-main dengan agenda pembangunan IKN Nusantara. Karena itu, untuk kepala otorita IKN, saya duga Presiden Jokowi memilih figur senior yang punya kemampuan dan segudang pengalaman terkait pengelolaan pemerintahan, keuangan dan perbankan, lancar berkomunikasi dengan baik kepada semua kalangan, termasuk kelompok oposisi serta menguasai masalah-masalah hukum yang memadai," ujarnya.
Hal senada dikatakan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi. Awiek sapaan akrabnya menyebut Jokowi akan memilih sosok yang cakap dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
"Jadi saya berharap orang yang memiliki kecakapan, kemampuan komunikasi yang baik, dan juga memiliki visi ke depan. Karena di UU itu menjadi hak prerogatif Presiden, meski dikomunikasikan kepada DPR, kan hanya sebatas konsultasi, tetapi itu kewenangan mutlak ada di presiden. Jadi silakan saja Presiden menggunakan kewenangannya apalagi lembaga ini setingkat kementerian," tuturnya.
Pengamat Duga Ada 2 Sosok
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menduga ada 2 sosok yang masuk dengan bocoran Luqman Hakim. Awalnya, Adi mengatakan memang masih gelap gulita terkait siapa sebenarnya sosok yang terpilih oleh Jokowi. Dia menyebut Jokowi juga pernah membocorkan kriteria berbeda soal Kepala Otorita IKN Nusantara, yakni seorang arsitek.
"Pertama, soal Kepala IKN masih gelap gulita. Semua pihak bicara. Dulu Presiden bilang calon Kepala IKN adalah kepala daerah berlatar belakang arsitek. Saat ini pimpinan Komisi II DPR dari partai koalisi pemerintah ngasih bocoran. Kriterianya beda dengan Presiden karena sosoknya senior, berpengalaman, dan bisa buka komunikasi ke semua pihak," kata Adi, Sabtu (19/2/2022).
Baca juga: Aktivis Demokrasi Ini Sebut Jika RK Berani, Lawan Anies!
Adi menduga, dari dua perbedaan kriteria itu, ada dua nama yang paling memungkinkan. Dia menyebut kedua orang itu adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mantan menteri kabinet Jokowi, Bambang Brodjonegoro.
"Presiden bilang calon Kepala IKN adalah kepala daerah berlatar belakang arsitek. Di situlah muncul nama RK menguat. Kalau mau dispekulasikan sepertinya ada dua nama yang menguat. Ridwan Kamil dan Bambang Brodjo," ucapnya.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini menjelaskan alasannya menduga Ridwan Kamil salah satu yang mungkin dipilih Jokowi lantaran masuk kriteria sebagai kepala daerah memiliki latar belakang arsitek. Namun, katanya, RK terbentur kepentingannya sebagai Gubernur Jawa Barat dan panggung politik di Pilpres 2024.
"RK masuk nominasi karena latar belakangnya sebagai arsitek dan bisa bawa Jabar berkembang dengan baik. Problemnya, bagi RK tak mudah meninggalkan Jawa Barat karena takut dituding khianati rakyat jadi gubernur tak sampai tuntas. Termasuk RK bisa kehilangan panggung politik jika urus ibu Kota baru yang masih memulai dari nol," ujarnya.
Kemudian, Adi menyebut sosok Bambang Brodjonegoro juga mungkin masuk kriteria. Dia menyebut, selain figur senior, pengalaman Bambang sebagai Menristek menjadi garansi dirinya bisa saja dipilih jadi Kepala Otorita IKN.
"Bambang Brodjo juga masuk nominasi. Senior, berpengalaman, sempat dipercaya betul jadi Menristek. Bahkan setelah tak jadi menteri, ada gosip angin bahwa Bambang Brodjo digaransi sebagai Kepala IKN," pungkasnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi