Anatomi novel,
Sebuah novel ditulis bermula atau berdasarkan ide-ide sang penulis. Untuk itu seorang penulis novel
pasti memiliki kejelian dan ketajaman intuisi melihat, menyaksikan, mendalami sebuah permasalahan
yang mungkin terjadi di sekitarnya. Dar mana bagaimana ide-ide dasar itu diperoleh?, Tentu tidak
datang tiba-tiba begitu saja..
Baca juga: Kartini Zaman Now
Seorang penulis yang baik., pasti sekaligus pembaca yang baik. Artinya Sebelum menjadi penulis handal,
seseorang pasti memiliki hobi membaca diatas rata-rata.
Plot dan alur cerita bisa dirangkai selera penulis, asal hal tersebut tak membuat bingung pembaca.
Artinya pembaca tanpa kesulitan bisa mereka-reka jalan ceritanya. Meski begitu banyak juga penulis
yang sengaja membuat kejutan, surprise cara menyalin alur.
Tentang Penokohan.
Penokohan dalam novel saja tidak lepas kaitanya dengan konsep atau ide dasar yang digeluti sang
penulis.
Misalnya, sebagai penulis, Saya melihat persoalan kaum marjinal menarik untuk ditulis dan di
diperbincangkan. Selama ini orang melihat ini persoalan kaum marjinal tidak saja menyangkut masalah
pangan, atau ekonomi/ financial, tetapi juga masalah papan, pendidikan dan sebagainya.
Nah, di sinilah penulis ditantang untuk dengan gamblang, dengan berani memaparkan fakta dan realita
yang dihadapi mereka meskipun hal tersebut menyangkut kebijaksanaan penguasa,
Baca juga: Hijab Buat Nenek
Misalnya,
Konflik...Dari genre karya tulis, cerpen, novel, Konflik dibangun untuk membuat utuh membuat sebuah
cerita..
Membangun narasi konflik inilah yang benar-benar membutuhkan kejelian dan ketajaman visi seorang
penulis, sehingga seorang penulis bisa dengan gamblang berkisah tanpa harus terbawa atau terhanyut
oleh narasi yang dibangunnya sendiri.
Biarkan pembaca yang terbawa alur cerita.
Baca juga: Setetes Air
Semua novel yang saya tulis berlatar belakang karut marutnya dunia politik di Indonesia. Prosesi,
Jamaloke, Derak derak. Rumah diJantung kota. Jendela. Warisan dan lain-lain.
Oleh. Zoya Herawati.
Editor : Pahlevi