Optika.id - Pandemi COVID-19 kali ini membawa dampak yang amat krusial bagi seluruh sektor yang ada, tak terkecuali bagi sektor perekonomian yang ada di Indonesia. Berimbas Dari adanya masalah tersebut, Indonesia berencana membawa permasalahan tersebut menuju konferensi Presidensi G20 yang rencananya akan diselenggarakan pada Oktober hingga November 2022 mendatang.
Dengan tema Recover Together, Recover Stronger yang dibawa dalam Presidensi G20, hal ini dapat menjadikan Indonesia sebagai roda penggerak dalam menjalankan misi untuk mengajak negara-negara memfokuskan pemulihan bersama.
Baca juga: Ekonomi Indonesia Melemah di Tahun Pemilu?
Presidensi G20 sendiri juga dinilai mampu membangkitkan ekonomi, khususnya bagi para masyarakat yang tengah terdampak dari adanya pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, diperlukan adanya suatu strategi yang matang agar Indonesia mampu bergerak dalam memperbaiki kondisi perekonomian nasional.
Potensi, kekuatan, dan modal yang dimiliki Indonesia akan menjadi penggerak kebangkitan ekonomi nasional apabila ditindaklanjuti dengan langkah-langkah strategis yang tepat, baik di tingkat negara, dunia usaha, hingga individu, ungkap K.H. Maruf Amin selaku Wakil Presiden (Wapres) saat sedang menghadiri Forum Ekonomi Merdeka yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (1/3/2022).
Dia juga sempat menyampaikan, pengembangan vaksinasi yang ada di dalam negeri dan juga penerapan protokol kesehatan, termasuk memastikan dukungan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, serta obat-obatan telah menjadi suatu agenda penting dan utama pada tahun 2022 ini.
Pertama, pengendalian pandemi dan penguatan sistem kesehatan nasional merupakan kunci pemulihan ekonomi," tutur Wapres.
Kedua, Wapres juga menegaskan bahwa pentingnya pembangunan yang berkelanjutan agar dapat diarahkan pada penguatan sumber daya manusia yang berkualitas, pembangunan infrastruktur, hingga dukungan yang diberikan kepada pelaku UMKM, harus dapat direalisasikan dengan baik dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
Ketiga, posisi Indonesia di berbagai forum internasional harus dioptimalkan, khususnya pada Presidensi G20, sambung Wapres.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengingatkan agar arah pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dapat mengedepankan keadilan, inklusi, dan berkelanjutan hingga pada akhirnya dapat terus didorong untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Baca juga: Masyarakat Diminta Lakukan Gaya Hidup Ramah Lingkungan Untuk Dukung Ekonomi Hijau
Tak lupa, ia juga menambahkan agar penekanan setiap individu dalam kondisi pandemi ini agar dapat melakukan suatu perubahan dan adaptasi di berbagai aspek kehidupan sehingga memiliki kompetensi untuk dapat melewati masa-masa sulit ini.
Terakhir, di tingkat individu, inilah saatnya meningkatkan kompetensi, memperkuat hard skills dan soft skills sehingga kita menjadi manusia berdaya dan mampu melewati tantangan masa depan, ujarnya.
Dalam kesempatannya ini, dirinya juga mengajak terhadap semua lapisan masyarakat agar dapat memulihkan perekonomian nasional melalui kerja sama secara integratif, kolaboratif, dan inklusif.
Saya mengajak semua pihak untuk bergerak bersama, bangkit bersama, dan menjadi kuat bersama, demi pulihnya perekonomian negara kita tercinta. Semoga akan banyak melahirkan gagasan-gagasan baru yang mendukung ke arah terwujudnya kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara," tambah Wapres.
Baca juga: INDEF: Siapapun yang Jadi Presiden, Tak Boleh Setengah Hati Garap Ekonomi Biru!
Sebagai informasi, turut juga hadir Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dalam mendampingi Wapres pada kesempatannya tersebut.
Reporter: Akbar Akeyla
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi