Ngaji Reboan: Marhaban Yaa Ramadan

Reporter : Denny Setiawan
Ngaji Reboan: Marhaban Yaa Ramadan

Optika.id, Surabaya - Umat Muslim di seluruh dunia sebentar lagi akan menyambut bulan suci Ramadan. Sebagaimana diketahui bulan Ramadan adalah bulan yang suci penuh keberkahan dan waktu paling tepat untuk belajar menahan hawa nafsu dari segala macam godaan.

Melalui berpuasa, umat Muslim diajarkan untuk menyempurnakan ibadahnya karena puasa merupakan rukun Islam yang ketiga setelah syahadat dan salat lima waktu. 

Baca juga: Ngaji Reboan: Lima Dasar Ruhiyah Sebagai Seorang Pemimpin

"Seorang Muslim belum lengkap ibadahnya apabila tidak melaksanakan puasa bulan Ramadan. Selama bulan suci Ramadan umat Muslim harus bisa bersabar dan menahan hawa nafsu. Kemarahan dapat menyakiti orang lain, baik secara verbal maupun fisik, yang dapat menganulir puasa hari itu. Amal yang baik membuat kita lebih mudah menjalankan puasa dan terhindar dari stres," kata KH Mahsun Jayadi dalam kajian rutin "Ngaji Reboan" yang diadakan PD Muhammdiyah Surabaya di Masjid Muqorobbien Surabaya, Rabu (16/3/2022) malam.

Ramadan juga bisa menjadi momen rasa syukur umat Muslim atas apa yang dicapai selama setahun terakhir. Rasa syukur ini bisa dirasakan ketika umat Muslim berbuka puasa. Setelah seharian penuh menjalani puasa dengan menahan lapar dan haus.

"kita harusnya bersyukur karena setiap rezeki yang didapatkan saat berpuasa pun terasa nikmat kalau diterima dengan penuh rasa syukur. Apalagi kita beberapa tahun ini dihadapkan dengan kondisi yang cukup sulit yakni pandemi covid19 yang membuat ssbagian orang kehilangan pekerjaannya," ungkapnya.

KH Mahsun Jayadi mengatakan Ramadan menjadi momen bagi umat Muslim untuk saling menguatkan tali silaturahmi. 

"Ini bisa membuat momen para keluarga berkumpul di atas meja makan bersama sepanjang waktu berbuka puasa, juga bertemu kawan atau saudara yang sudah lama tidak kita temui," katanya.

Lebih lanjut, KH Mahsun Jayadi menjelaskan ketika Ramadan bisa menjadi ajang untuk saling berempati dan bersedekah bagi umat Muslim.

Baca juga: Ngaji Reboan: Mengasah Ketajaman Spiritual dalam Beragama

"Tidak semua Muslim bisa berpuasa, misalnya mereka yang sakit, berumur tua, dan gila. Ada pula umat Muslim yang berpuasa namun tidak bisa berbuka dengan makanan yang layak, maka kita wajib membantu mereka. Saling merasakan dan semangat berbagi adalah kuncinya, kenapa karena bersedekah itu mudah kalau kamu tidak punya harta ya sedekah pikiran itu anjuran dari nabi, atau bekerjalah dengan sebaik mungkin dan sungguh-sungguh itu juga bagian dari sedekah," jelasnya.

KH Mahsun Jayadi menambahkan, puasa bukan hanya mengubah pola makan saja tetapi juga pola pikiran dari yang buruk menjadi lebih baik lagi.

"Puasa bukan hanya soal pola makan yang berubah tetapi juga banyak hal yang harus dicermati apalagi soal perubahan perilaku kita. Kita dilatih fisik dan mental, dilatih menjadi disiplin dan yang paling penting melepas topeng kita. Butuh kejujuran yang kuat untuk merubah itu semua. Carut marutnya negara ini karena bukan diurus oleh orang yang benar makanya perlu orang-orang yang cerdas dan berakhlak. Semuanya bisa dimulai dari puasa dan seharusnya setelah puasa perilaku kita jauh lebih baik," tandasnya.

Terakhir, ia berpesan agar seluruh umat Muslim dapat mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadan dengan:

Baca juga: Mengasah Ketajaman Spiritual (Dalam Rangka Menyehatkan Ruhaniah dan Kehalusan Jiwa)

  1. Menyambut dengan gembira dan rasa optimis;
  2. Perkokoh iman;
  3. Pasang niat yang ikhlas karena mengharap Rida Allah SWT;
  4. Persiapkan jiwa dan mental;
  5. Persiapkan fisik dan jasmani yang prima;
  6. Mempersiapkan bekal material secara proposional;
  7. Membersihkan lingkungan sekitar;
  8. Bertobat, dan berharap dosa/kesalahan diampuni;
  9. Husnudzon kepada Allah SWT;
  10. Kesiapan memanfaatkan ladang amal dan segala kebaikan.

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru