Jelang Ramadan, Pemerintah Fokus Tiga Aspek Ketahanan Pangan

Reporter : Denny Setiawan
menko bidang perekonomian, airlangga hartanto

Optika.id, Jakarta - Guna mendukung ibadah dan pemenuhan pangan masyarakat saat Ramadan, pemerintah telah merumuskan dan melaksanakan kebijakan dengan berfokus pada tiga aspek ketahanan pangan yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan keamanan pangan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam aspek ketersediaan pangan, penyediaan sarana dan prasarana produksi serta akses pasar dan distribusi menjadi fokus utama Pemerintah.

Baca juga: Tak Ada Penimbunan, Stok Bahan Pangan Aman

Pemantauan daerah surplus dan defisit pangan terus dilakukan agar Pemerintah dapat merespon dengan cepat jika ditemukan daerah yang mengalami defisit pangan. BUMN di bidang perhubungan dan transportasi, khususnya yang masuk dalam jaringan tol laut, akan dioptimalkan untuk memastikan pendistribusian pangan ke berbagai daerah.

Terkait dengan minyak goreng, lanjut Airlangga, Pemerintah telah menerbitkan beberapa kebijakan terkait harga jual di tingkat konsumen, yakni sesuai harga keekonomian untuk Minyak Goreng Sawit (MGS) kemasan di pasar modern atau dengan harga Rp14.000,00/liter untuk MGS curah di pasar tradisional.

"Selain memberikan subsidi dalam penyediaan MGS curah, Pemerintah juga melakukan koordinasi dengan produsen guna menjamin ketersediaan minyak goreng di pasar," kata Airlangga Hartanto, Sabtu (19/3/2022).

Airlangga menambahkan, untuk komoditas kedelai, Pemerintah telah menugaskan Perum BULOG untuk pelaksanaan program bantuan pembelian kedelai kepada pengrajin tahu dan tempe. Sehingga diharapkan tahu dan tempe dapat dinikmati oleh masyarakat sebagai alternatif sumber protein. Terhadap komoditas kedelai juga akan diberikan subsidi, sehingga harga jual bisa dipertahankan di kisaran Rp11.000,00/kg.

Untuk komoditas daging, Pemerintah telah mendorong industri Perum BULOG untuk mempersiapkan penyediaan daging sapi guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalani bulan puasa dan maupun Idul Fitri. Pemerintah menyediakan daging kerbau sebagai persediaan ketersediaan protein hewani, juga protein alternatif melalui daging ikan atau ayam.

Baca juga: Ikappi Prediksi Kenaikan Pangan Signifikan Pasca Lebaran

Dukungan kepada masyarakat sebagai konsumen, baik dalam bentuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan. Maupun bantuan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan terus dilakukan oleh Pemerintah. Dalam rangka menjaga daya beli dan kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan.

Dalam rangka peningkatan kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat, Pemerintah terus mendorong upaya konsumsi pangan melalui pemanfaatan keanekaragaman pangan lokal yang dimiliki oleh masing-masing daerah.

Pemerintah terus berkomitmen tinggi untuk memastikan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat, khususnya dalam memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H. Kolaborasi berbagai pihak yang sangat dibutuhkan untuk agar pangan tersedia di masyarakat, pungkasnya.

Baca juga: Baca Ini, Syarat Terbaru Naik Kereta Api Sebelum Mudik Lebaran 2023

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru