14 Tahun Tanpa Kejelasan, Demo Pengungsi Afghanistan Sidoarjo Gagal Menuju Kantor Imigrasi

Reporter : Jenik Mauliddina
Gambar Ilustrasi

Optika.id, Sidoarjo - Ratusan pengungsi Warga Negara Afghanistan di Sidoarjo melakukan demonstrasi dengan tujuan Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya di Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, namun aksi tersebut gagal karena dalam kawasan Pangkalan Udara TNI AL.

Diperkirakan Sebanyak 250 orang pengungsi Afghanistan yang tinggal di Rusunawa Jemundo Sidoarjo itu berkumpul di sekitaran kawasan Bungurasih sekitar pukul 08.00 WIB. Massa kemudian melakukan long march berjalan kaki dari Purabaya bermaksud untuk ke Kantor Imigrasi Juanda.

Baca juga: Para Pengungsi Rohingya Diusir oleh Mahasiswa, Narasi Kebencian di Medsos atau Agenda Terselubung?

Muhammad Yusuf salah satu pengunjuk rasa mengatakan, para pengungsi Afghanistan itu telah berada di Indonesia selama 14 tahun. 

"Selama tinggal di Indonesia kami merasakan bahwa UNHCR kurang memperhatikan nasib kami. Karena itu kami menuntut UNHCR memindahkan kami ke negara lain selain Indonesia," ujarnya, Kamis (24/3/2022)

Komandan Pangkalan Udara TNI AL (Danlanudal) Juanda Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo mengatakan para pengunjuk rasa meminta siapapun agar menyampaikan tuntutan mereka kepada UNHCR.

Namun, para pengungsi asal Afghanistan itu diimbau tidak melanjutkan aksinya ke Kantor Imigrasi Juanda. Sebab, masuk teritori Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal).

Dia menambahkan ada 120 anggota Lanudal, 60 orang anggota marinir, juga 16 personel kepolisian yang diterjunkan menghalau pendemo asal Afghanistan.

Baca juga: Mahasiswa Usir Pengungsi Rohingya, Terprovokasi atau Diprovokasi?

"Mereka hanya ingin bersuara saja, tapi kembali lagi, Kami tegaskan ini pangkalan udara tidak boleh ada kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan masyarakat atau militer. Harus ada prosedurnya, pemberitahuan kepada kepolisian saja tidak mereka lakukan tapi tetap longmarch dari Cito ke Kantor Imigrasi," kata Heru.

Setelah melakukan negosiasi, massa demo bersedia membubarkan diri. Akhirnya Lanudal memfasilitasi mereka untuk pulang ke tempat tinggalnya di Rusunawa Puspa Agro Jemundo Sidoarjo dengan kendaraan truk TNI.

Sempat terjadi kemacetan akibat aksi demo tersebut terutama sekitar SPBU Aloha Sidoarjo tepat sebelum perlintasan KA di Jalan Raya Juanda.

Baca juga: Riak Konflik Masyarakat dengan Pengungsi Rohingya, Pemerintah Cuci Tangan?

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru