Kabupaten Gresik Luncurkan Program Kurikulum Sejarah Lokal Berbasis Kearifan Budaya

Reporter : Jenik Mauliddina
Dok: Humas Pemkab Gresik

Optika.id, Gresik - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memperkenalkan program kurikulum sejarah lokal sebagai bagian menjaga kearifan lokal dan budaya Islami di wilayah itu.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengatakan peluncuran program kurikulum baru itu dirangkai dengan beberapa mata pelajaran lainnya, seperti edukasi wisata, program tahfidz belajar dan CSR bidang pendidikan.

Baca juga: Pasar Bandeng Gresik: Mahasiswa PMM UMG Terjun ke Warisan Budaya Lokal

"Empat kurikulum itu merupakan gagasan dan inovasi Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik untuk membuat generasi muda mampu menjaga kearifan lokal dan budaya Islami Kabupaten Gresik," katanya, Senin (28/3/2022).

Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, mengatakan dari sejarah generasi muda bisa belajar tentang kejayaan masa lampau dan dari sejarah pula bisa melihat kehancuran di masa lampau. Selain itu, juga dalam rangka menyiapkan generasi muda khususnya di Kabupaten Gresik yang hidup di era digitalisasi.

"Kabupaten Gresik merupakan Kota Tua dengan budaya dan toleransi beragama yang sudah ditunjukkan beberapa abad lalu. Adanya kurikulum sejarah lokal Gresik sangat penting untuk menjaga budaya dan melestarikan kearifan lokal sejarah yang ada di Gresik yang belum tentu dimiliki daerah lain yang ada di Indonesia," katanya.

Ia menjelaskan, ada tiga unsur untuk membangun sumber daya manusia (SDM), yakni pemerintah, pendidikan, dan perusahaan. Oleh karena itu, Gus Yani juga berencana mengajak perusahaan untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam membangun sumber daya manusia dalam bentuk tanggung jawab sosial.

Baca juga: Peduli Kualitas Kesehatan, Masyarakat AMM Gumeno dan IMM Gresik Beraksi

"Dengan kurikulum baru, Gus Yani berharap anak didik lebih progresif, dan siap menghadapi tantangan di masa kini dengan melihat situasi di masa datang, serta mampu mengikuti perkembangan zaman dimana transformasi digital akselerasinya luar biasa," jelas Gus Yani.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik S. Hariyanto mengatakan setelah melakukan pemetaan, Dinas pendidikan juga telah menindaklanjuti problem sarana prasarana pendidikan yang terjadi di sekolah, salah satunya dengan meluncurkan program kurikulum baru.

"Ini merupakan hal yang sederhana, namun turut menentukan masa depan generasi muda Gresik. Untuk itu, Dinas Pendidikan bertanggung jawab dan bisa menjadi motor untuk menggerakkan ini, karena ini amanat Undang-Undang," terangnya. 

Baca juga: Ditunda 12 Tahun, Status Lahan Reklamasi Perluasan Pabrik Petrokimia Gresik Akhirnya Tuntas

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru