Optika.id - PDIP dengan tegas menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo, meskipun mantan Gubernur DKI Jakarta itu kader PDIP.
Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri lebih mengutamakan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto atas usulan yang diberikan untuk Presiden Joko Widodo. Penolakan tersebut, kata Rocky, dilakukan Megawati Soekarnoputri dengan memilih untuk mengutamakan Prabowo Subianto.
Baca juga: Presiden Prabowo akan Hadiri Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang
Usulan tersebut terkait penundaan Pemilu 2024 yang ditujukan untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo.
"Ibu Mega juga menghitung bahwa pak Prabowo nanti tersinggung kalau dibujuk-bujuk untuk menunda Pemilu 2024. Hal tersebut berarti pak Prabowo tidak punya kesempatan lagi untuk jadi Presiden," kata Rocky Gerung dikutip Optika.id dari channel YouTube-nya Rocky Gerung Official, Rabu (30/3/2022).
Dia juga menyinggung tentang Perjanjian Batu Tulis yang pernah disepakati oleh Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.
Perjanjian Batu Tulis tersebut disepakati pada Mei 2009 yang berisi dukungan Megawati Soekarnoputri jika Prabowo Subianto mencalonkan diri sebagai Presiden.
Alih-alih menepati janji tersebut, PDIP justru mengusung calonnya sendiri pada saat itu yaitu Jokowi.
Baca juga: Kado Awal Tahun: UMP Naik 6,5 Persen, Kesejahteraan Guru Meningkat Signifikan di 2025
"Padahal ada semacam janji suci antara bu Mega dan pak Prabowo untuk memulihkan hubungan karena rusak dulu waktu Perjanjian Batu Tulis. Kita tahu itu dan dua tokoh ini saya kira tiba pada kesimpulan yang sama. Pak Prabowo akan menganggap bahwa dia akan memenuhi janji itu dan bu Mega betul-betul tanda tangan bersama," jelas Rocky.
"Prabowo pasti akan memenuhi janji itu dan Megawati akan tanda tangan duet Prabowo dengan Puan," imbuhnya.
Rocky pun meyakini bahwa Prabowo dan Puan punya peluang menang besar pada Pemilu 2024.
"Sudah dihitung. Jauh lebih besar dari kalkulasi yang lain," pungkasnya.
Baca juga: Rezim Gemoy Tapi Duit Cupet
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi