Optika.id, Surabaya - Ratusan Karyawan Pabrik Unilever Indonesia, Jalan Rungkut Industri IV Nomor 5-11, Surabaya pada Senin (4/4/2022) menggelar aksi Solidaritas di depan pabrik merespon Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 161 teman mereka secara sepihak.
Sekretaris Pimpinan Unit Kerja (PUK) PT. Unilever Indonesia Surabaya, Eddy Jaya mengatakan, Aksi yang diikuti 400 orang tersebut rencananya akan berlangsung hingga malam hari ini. Pihaknya telah melakukan bipartit (perundingan) dengan PT Unilever Indonesia sebanyak 2 kali sebelum melakukan aksi.
Baca juga: Dampak Covid-19, Beberapa Perusahaan Raksasa PHK Karyawan! Sampai Ribuan Karyawan
"Kalau bipartit mediasi kan prosesnya seperti itu, Namun, hal tersebut dirasa belum menemui titik temu, baru ke pengadilan kalau mau, tapi kalau ada kesepakatan ya sudah stop di sana," kata Eddy, Senin (4/4/2022).
Tercatat 161 pekerja yang di PHK berasal dari semua bagian, mulai dari quality, engineering, safety, hingga produksi. Pihak serikat pekerja tentunya sangat menyayangkan keputusan tersebut.
"Hampir semua dikurangi dan merata di semua bagian, paling besar di bagian produksi. Padahal, 161 orang ini sudah puluhan tahun bekerja di sini. Nah itu yang kami sayangkan, pabrik sebesar ini yang harusnya memperhatikan aspirasi karyawannya, malah enggak didengar, dalam hitungan hari kena PHK," tutur Eddy.
Sebelumnya, Wakil Ketua PUK SPSI Unilever Indonesia Surabaya David Eko Irwanto mengatakan aksi solidaritas itu pertama kali dilakukan pada 11 Maret 2022. Lantas, pihak pekerja dan perusahaan melakukan proses bipartit sebanyak 2 kali dengan manajemen Unilever Indonesia di Rungkut, Surabaya. Namun, pihak pekerja merasa tidak puas dengan penjelasan perusahaan.
"Pada saat bipartit kedua, perusahaan menjelaskan latar belakangnya mengurangi orang sebanyak 161 karyawan, lalu dari sisi serikat pekerja kan kaget, padahal kami ingin mengajak dialog. Tapi ini teman-teman langsung mendapat surat PHK," kata dia.
David menjelaskan, pihaknya sudah dimediasi pihak kepolisian dengan perwakilan PT Unilever Indonesia Pabrik Rungkut, Hengky Harsono. Dia mengaku telah menyampaikan keberatan dari para rekannya.
Baca juga: APINDO Sebut Sekitar Sejuta Pekerja Indonesia Kena PHK Sepanjang Tahun 2022
"Menurut aspirasi yang kami tangkap, teman-teman yang terdampak (tidak di-PHK) itu saling bersimpati, solusi yg ditawarkan pekerja yang di-PHK harus diberi fasilitas," ujar dia.
David mengklaim, pihaknya telah mengusulkan 161 pekerja yang di-PHK untuk diberi pelatihan. Supaya, mereka tetap bisa berkarya jika tidak lagi bekerja di Unilever.
Eddy menjelaskan perusahaan harusnya mendengar dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Bahkan, tak seharusnya melakukan PHK sepihak dengan mengirim surat PHK ke rumah masing-masing.
"Kita ini semua dikirimi surat ke rumah, ada yang ke orang tua, saudara, dan lain sebagainya. Itu dampaknya sosial dan psikis, bahkan ada orang tua yang nangis dan kaget tahu anaknya di-PHK," ujar Eddy.
Baca juga: Pengamat Beberkan Modus-Modus Perusahaan Lakukan PHK Sepihak
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi