Optika.id - Hariyadi Sukamdani selaku Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia menyebut jika ada lebih dari satu juta pekerja terkena imbas dari pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang tahun 2022. Hal tersebut berdasarkan data pengambilan klaim oleh pekerja yang kena PHK dan tercatat di BPJS Ketenagakerjaan periode Januari November 2022 mencapai 919.071 pekerja.
Baca Juga: 3 Tips Menyatakan Empati saat Rekan Kerja Mengalami PHK
"Dari Januari sampai November 2022, sudah ter-PHK 919.071 pekerja. Ini orang yang mengambil Jaminan Hari Tua (JHT). Jadi kalau kita ambil Desember, itu sudah pasti satu juta lebih. Ini yang sudah jelas mengambil JHT karena PHK," kata Hariyadi dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Optika.id, Rabu (4/1/2023).
Dia menjelaskan banyak faktor terjadinya PHK sepanjang tahun lalu. Tak hanya kena imbas kondisi pandemi Covid-19, PHK juga banyak dilakukan oleh perusahaan karena permintaan ekspornya yang jatuh.
Baca Juga: Aksi Boikot Produk Pro Israel, Apindo Ketar-Ketir Takut Pengusaha Merugi
"Banyak faktor, imbas pandemi, ada masalah ekspor drop. Ada juga faktor perusahaan yang melakukan efisiensi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, kebijakan soal upah minimum juga diklaim turut mempengaruhi langkah perusahaan yang kemudian melakukan efisensi terhadap pekerjanya. Kendati demikian, menurutnya hal tersebut tidak secara langsung terjadi begitu saja.
Baca Juga: Tanda-Tanda Kecurangan Pemilu Sudah Dekat, Bikin Ketar-Ketir LSM dan Dunia Usaha
"Ada pengaruh (UMP) juga, mungkin tidak secara langsung pengaruh UMP, perusahaan melakukan efisiensi," tuturnya.
Editor : Pahlevi
