Kapan Jadwal Lebaran 2022 NU, Muhammadiyah dan Pemerintahan?

Reporter : Jenik Mauliddina
Ilustrasi Idul Fitri. /Pixabay/pinterastudio

Optika.id - Penentuan 1 Syawal atau Idul Fitri 1443 Hijriah antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) atau Pemerintah memiliki perbedaan dalam  metode penentuannya. Kapan Jadwal Lebaran Muhammadiyah, NU, dan Pemerintahan?

Sebelumnya perlu diketahui bahwa terdapat dua metode yang umumnya dipakai dalam menentukan hari lebaran. Keduanya adalah hisab wujudul hilal dan rukyatul hilal.

Baca juga: Asal Usul Membeli Baju Baru Jelang Lebaran, Begini Sejarahnya

Metode hisab wujudul hilal didasarkan pada tiga syarat yakni telah terjadi ijtimak atau konjungsi, ijtimak tersebut terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat matahari terbenam bulan baru telah wujud.

Metode rukyatul hilal mengacu pada pengamatan hilal secara langsung. Hilal merupakan bulan sabit muda pada fase awal bulan baru.

Lebaran Muhammadiyah 2022

Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Merujuk pada Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1443 Hijriah.

"Umur bulan Ramadan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M," bunyi maklumat yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, seperti dikutip, Sabtu (30/4/2022).

Penetapan 1 Syawal 1443 H tersebut dilakukan berdasarkan kajian dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Agung Danarto mengimbau pelaksanaan salat Id dilakukan secara khusyuk.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghimbau agar shalat Idul Fitri dan segenap rangkaiannya, seperti takbiran, pelaksanaan zakat fitrah, dan lain sebagainya dapat diselenggarakan dengan khusyuk dan saksama," kata Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto, dalam keterangannya.

Lebaran Pemerintah dan NU 2022

Baca juga: Perayaan Idul Fitri Diprediksi Berbeda, MUI Bebaskan Sesuai Keyakinan

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menetapkan lebaran 2022 melalui sidang isbat pada Minggu, 1 Mei 2022 petang. Sidang isbat tersebut digelar menggunakan metode hisab dan rukyat.

Posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia. Pada tahun ini, pengamatan dilakukan di 99 titik.

Kemenag juga melakukan perhitungan posisi hilal secara hisab. Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Posisi hilal saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang sudah mencapai ketinggian 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit pada 29 Ramadan 1443 H atau 1 Mei 2022. Sudut elongasi dari hilal pun dikatakan sudah mencapai antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," kata Kamaruddin Amin dalam keterangannya, Senin (25/4/2022).

Baca juga: Mengenal Kue Lidah Kucing, Primadona Lebaran Warisan Kolonial

Sama halnya dengan Kemenag, NU juga menggunakan metode hisab dan rukyat untuk menentukan jatuhnya lebaran 2022 ini.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru