Ini Kesalahan yang Kerap Dilakukan Peserta UTBK SBMPTN, Perhatikan!

Reporter : Jenik Mauliddina
Ini Kesalahan yang Kerap Dilakukan Peserta UTBK SBMPTN, Perhatikan!

Optika.id, Surabaya - Panitia dari Perguruan tinggi negeri di Surabaya pun melakukan evaluasi sejumlah poin kesalahan yang dilakukan peserta UTBK Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN gelombang pertama. Supaya menjadi perhatian agar tidak terulang dalam UTBK gelombang selanjutnya.

Universitas Negeri Surabaya mencatat 3 kesalahan yang dilakukan peserta. Yakni terlambat dan tidak bisa ikut ujian, salah tanggal ujian, dan memakai sandal serta kaos oblong.

Baca juga: Gagal SNBP Masih Bisa Coba Jalur UTBK SNBT 2023, Ini Syarat yang Wajib Diketahui

Ketua Satuan Admisi Dr Unesa Sukarmin menjelaskan, bahwa ada peserta yang terlambat hingga 30 menit dan baru datang pukul 07.28 WIB. Padahal, toleransi keterlambatan hanya sampai pukul 07.15 WIB. Itu dihitung mulai 06.45 WIB hingga 07.15 WIb.

Selain itu, ada juga peserta yang datang ujian di tanggal yang salah. Seharusnya mengikuti tes pada sesi ke-9 Sabtu (21/5/2022). Namun, peserta mengikuti tes pada Minggu (22/5/2022).

"Ini terjadi karena peserta keliru melihat jadwal. Bagi peserta gelombang berikutnya, kami imbau untuk memperhatikan baik-baik jadwalnya," jelasnya, Rabu (25/5/2022).

Panita UTBK Unesa juga mendapati peserta yang mengenakan sandal dan kaos oblong. Rupanya, peserta lupa jika aturan mengikuti UTBK harus mengenakan sepatu.

Baca juga: Carut Marut Seleksi Masuk Kampus Negeri, Picu Kekhawatiran Hingga Timbulkan Ketidakadilan

"Kalau mengikuti tes itu perhatikan baik-baik syarat dan ketentuannya. Apalagi ini tes nasional yang diadakan pusat, gak bisa sembarangan datang enggak pakai sepatu dan kaosan," ujarnya.

Wakil Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Bambang Sektiari Lukiswanto menyebut, pelaksanaan UTBK di Unair gelombang pertama ditemukan 1 kesalahan. Yakni ada foto peserta yang tidak sesuai atau telah diedit dengan objek yang bukan dirinya.

"Kami temukan satu kesalahan yang dilakukan saat tes. Misalnya memasang foto yang bukan dirinya di sistem. Saat masuk, fotonya dia ternyata diedit," jelasnya.

Baca juga: Ubah Mekanisme Tes SBMPTN, Langkah Kemendikbud Dapat Apresiasi DPR

Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru