Jenderal Andika Perkasa Masuk Radar Capres PKB dan Nasdem, Gimana Responsnya?

Reporter : Seno
images (88)

Optika.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan Panglima TNI (Tentara Nasional Indonesia) Jenderal Andika Perkasa memiliki kapasitas untuk maju sebagai calon presiden (capres). PKB akan mempertimbangkan Andika jika memang ingin maju sebagai capres usai pensiun dari TNI.

"Bagus, Jenderal Andika punya kapasitas untuk maju menjadi capres. PKB akan timbang-timbang kalau Pak Andika mau lewat pintu PKB. Terserah Gus Muhaimin saja sebab PKB memberikan mandatnya kepada Gus Muhaimin maju menjadi Capres," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, dalam keterangannya, Kamis (26/5/2022).

Baca juga: Prabowo Sebut Tanpa Kekuatan Militer, Bangsa Akan Dilindas Seperti Gaza

Dia kemudian menyebut Andika cocok jika menjadi cawapres berpasangan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang tak lain Ketum PKB sebagai capresnya. Jazilul menyebut Cak Imin-Andika pasangan yang cocok.

"Kami setuju jika Pak Andika bersanding menjadi Wapresnya Gus Muhaimin. Pantes banget, TNU dan TNI, sama nasionalis hijau, pasangan sipil-militer," katanya.

Masuk Radar NasDem

Sementara itu, Partai Nasdem dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Juni mendatang, diprediksi akan memunculkan dukungan untuk calon presiden (capres) 2024.

Anggota DPR RI Fraksi NasDem Muhammad Farhan menyatakan pihaknya sedang mempertimbangkan dukungan tersebut. Ada dua nama yang saat ini dalam radar Nasdem.

"Penyaringan sejumlah nama capres dari semua DPW NasDem hingga kini terus dilakukan. Beberapa nama dinilai populer sebagai capres. Apabila diamati ada dua nama yang baru saja diwacanakan untuk menjadi nama-nama Capres yang mungkin diusulkan dalam Rakernas Partai NasDem di Jakarta nanti, kata Farhan dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (25/5/2022).

Dua nama itu adalah Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel.

Dinamika munculnya dua nama baru itu membuat percaturan Capres akan sangat menarik, imbuhnya.

Menurut Farhan, sikap koalisi hingga saat ini belum layak dilakukan. Dikatakan, peta koalisi sekarang dinilai terlalu dini untuk dipastikan. Sebab, banyak dinamika yang masih mungkin terjadi perubahan koalisi.

Farhan memastikan, NasDem tidak bimbang untuk menentukan figur. Nasdem, lanjutnya, berkaca dari Pemilu 2019 lalu.

Bukan bimbang tapi menimbang dengan masak. Walaupun demikian, untuk kandidat presiden atau wakil presiden, nama kader NasDem Rahmat Gobel, patut diperhitungkan seiring dengan aspirasi dari kader-kader dan DPW dari Indonesia Timur, tukasnya.

Respons Andika Perkasa

Jenderal Andika angkat bicara terkait namanya masuk radar PKB dan NasDem dalam bursa Pilpres 2024. Andika menegaskan dirinya masih fokus pada tugas sebagai Panglima TNI.

"Yang jelas saya sekarang masih bertugas sebagai Panglima TNI, saya harus fokus kepada pekerjaan saya," kata Andika di Universitas Gadjah Mada (UGM) seperti dilansir detik, Rabu (25/5/2022).

Namun, Andika mengapresiasi dukungan dari masyarakat kepada dirinya. Dia menilai hal itu merupakan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap dirinya.

"Wah, saya terima kasih banyak atas dukungan dari ya banyak orang, dan saya sangat menghargai sekali karena kan itu kepercayaan kepada saya pribadi, maupun mungkin sebagai wakil dari institusi TNI," ujarnya.

Muncul Relawan Ganjar Pranowo-Andika Perkasa

Selain itu, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini muncul Relawan Ganjar-Perkasa yang mengusung pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Andika Perkasa dalam Pilpres 2024.

Adapun deklarasi relawan itu digelar di Sleman, Jumat (20/5/2022) malam. Ketua umum Relawan Ganjar-Perkasa, Wayan Darma Putra mengatakan dukungan ini muncul dari survei yang dilakukan selama 3 bulan di berbagai daerah. Dia mengklaim responden yang disurvei saat itu sekitar 350 orang.

Baca juga: Anies Tantang Buktikan Tuduhan Ada Ordal di TGUPP Saat Jadi Gubernur

Relawan ini sebenarnya awalnya kita ini survei terus menghasilkan dua nama yang akhirnya itu menjadi yang terbesar yaitu Ganjar dan Andika Perkasa. Nah di situ juga kita dituntut bagaimana kalau kita ini membuat relawan sekalian," kata Wayan saat deklarasi dukungan sekaligus launching buku Ganjar Perkasa di Sleman.

Keputusan untuk menduetkan Ganjar dan Andika Perkasa ini, kata Wayan, berasal dari hasil survei yang dilakukan, pasangan Ganjar dan Andika Perkasa mendapat respons terbanyak dari masyarakat.

"Respons masyarakat bagus dari awalnya memberi beberapa nama capres dan cawapres. Di situ 80 persen capres memilih Ganjar dan tiba-tiba kita memasukkan nama Andika Perkasa bersama cawapres lain dan 60 persen memilih Andika Perkasa," tandasnya.

Wayan melanjutkan, duet Ganjar-Perkasa ini dinilai cocok untuk Indonesia saat ini. Apalagi dari hasil survei itu masyarakat butuh pemimpin yang tegas sehingga muncul duet sipil-militer ini.

"Nah sekarang saatnya sipil militer kenapa karena ini akibat dari COVID-19 banyak itu keputusan-keputusan yang diambil oleh pemerintah membuat masyarakat berubah dan lain-lain. Di situ mungkin 60 persen terbentuk karena butuh ketegasan," ucapnya.

Selain itu, dia menilai di dalam negeri hanya sosok Ganjar yang bisa meneruskan apa yang telah dilakukan oleh Jokowi. Sementara Andika perkasa memiliki daya tawar agar Indonesia bisa dipandang lebih kuat di luar negeri dengan kekuatan militernya.

"Makanya ini menurut kita yang paling bagus untuk jadi pasangan," sebutnya.

Wayan menegaskan gerakan yang dia bangun murni dari akar rumput. Ia memastikan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Termasuk parpol yang saat ini menjadi tempat Ganjar bernaung, yakni PDIP.

"Jadi ini murni dari grassroot, enggak ada sama sekali hubungan politik apa segala, enggak ada. Biaya pun kita sendiri dan lain-lain," tukasnya.

Jadi Rising Star

Baca juga: Sukses Bangun JIS, Anies Baswedan : Insya Allah, Kami Akan Bangun Stadion di Banjarmasin

Jenderal Andika Andika, yang telah menegaskan fokus pada tugas sebagai Panglima TNI, dinilai sedang menjadi rising star di bursa capres 2024.

"Newcomer yang rising star. Menariknya, semakin Andika menghindari bicara politik, malah semakin menyeret Andika makin ke dalam urusan Pilpres 2024," kata pengamat politik Adi Prayitno, Kamis (26/5/2022).

Adi mengatakan Andika digandrungi partai politik karena posisinya sebagai Panglima TNI. Dia menyebut Andika punya aura kepemimpinan dengan latar pendidikan mentereng.

Andika jadi debutan politik yang relatif digandrungi partai politik. Posisinya sebagai Panglima TNI tentu jadi magnet utama. Aura kepemimpinannya mulai terlihat dengan latar belakang pendidikan militer yang mentereng.

Data statistik menunjukkan Andika mulai muncul di survei, mulai dikenal dan mulai disukai publik politik tanah air. Meski belum signifikan, sebagai pendatang baru ini modal penting bagi Andika untuk terus menggenjot elektabilitasnya. Dibanding yang lain, Andika baru-baru ini saja dikaitkan dengan Pilpres karena namanya populer," sambungnya.

Direktur Eksekutif Parameter Indonesia kemudian bicara soal siklus 10 tahunan antara sosok militer dan sipil. Dia mengungkit bagaimana perubahan pilihan publik dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan latar belakang militer kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan latar belakang sipil.

"Pemilih kita masih menggandrungi calon pemimpin berlatar belakang militer. Baik sebagai capres ataupun cawapres. Itu tentu efek siklus politik 10 tahunan soal capres. Misalna, waktu SBY mau berakhir jabatannya di periode kedua, publik merindukan sosok pemimpin sipil. Maka Jokowi jawabanya dari sipil. Setelah Jokowi berakhir di 2024, publik juga menyambut baik dari kalangan militer seperti Andika," pungkasnya.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru