Pertemuan Jokowi dan Sejumlah Ketum Parpol, Poyuono: Simbol Jokowi 3 Periode

Reporter : Seno
images - 2022-06-18T073142.261

Optika.id - Mantan petinggi Partai Gerindra Arief Poyuono menyebut pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah ketua umum partai politik (parpol) di Istana Negara sebagai simbol Jokowi melanjutkan masa jabatannya hingga tiga periode.

"Jadi Pak Jokowi ini mau memberikan simbol bahwa tujuh partai ini di tangan saya loh. Sangat mungkin untuk tiga periode," kata Arief seperti dilansir detik, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk

Arief mengatakan pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh dkk itu guna mengonsolidasi tak ditunjuknya calon presiden. Ia berandai pertemuan dalam jamuan makan siang tersebut mengatur supaya tak ada koalisi di Pilpres 2024. Dengan demikian, hanya akan ada satu calon presiden yang diusung, yaitu dari PDIP.

"Itu untuk menunjukkan kekompakan. Kita (Presiden) ngatur bersama-sama. Kalian enggak usah koalisi. Enggak usah ada pilpres. Pilpresnya di MPR aja diketok sama MPR," ujar dia.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi mengundang para ketua umum partai politik dalam jamuan makan siang di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022) lalu. Acara makan siang itu dilakukan tepat sebelum agenda perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju.

Sekretaris Kabinet (Setkab) Pramono Anung mengatakan jamuan Jokowi bersama para ketum parpol untuk menyambut PAN sebagai partai yang baru masuk koalisi pemerintah.

"Kebetulan hari ini (Rabu,red) ada satu ketua umum baru kan gitu yang secara formal dikukuhkan," kata Pramono, Rabu (15/6/2022) lalu.

Sementara itu, pengamat politik yang juga Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Jokowi bisa bebas bicara apapun, termasuk soal Pemilu 2024 kepada para ketum partai yang kini menjadi bawahannya. Dia menilai masuknya PAN ke dalam kabinet dapat menguatkan hubungan presiden dengan parpol dalam melakukan konsolidasi politik.

"Jadi wajar kalau semakin menebalkan bahwa ini partai-partai yang ketua umumnya jadi menteri sangat mungkin dikonsolidasikan oleh Presiden untuk 2024," kata Adi seperti dilansir cnnindonesia, Sabtu (18/6/2022).

Hal senada dikatakan oleh pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi. Menurutnya, meski Jokowi bukan petinggi partai, Jokowi bisa menjadi king maker pada 2024 mendatang.

Baca juga: Dosa-dosa Jokowi

"Faktanya Pak Jokowi memang king maker walaupun dia bukan pemimpin partai di PDIP, tapi pengaruh dan pendukung yang signifikan membuat posisi dia patut diperhitungkan," katanya.

Meski begitu, Asrinaldi menduga hubungan Jokowi dengan para ketum parpol itu untuk mengonsolidasi kekuatan terhadap capres-cawapres yang didukung Jokowi.

"Barangkali itu juga menjadi sebagai kekuatan untuk memobilisasi dukungan kepada calon yang diinginkan di 2024. Karena masing-masing partai punya segmen pemilihnya. PSI dengan milenial, PBB dengan kelompok islam tradisionalkatanya.

Diketahui, Presiden Jokowi resmi melantik dua menteri dan tiga wakil menteri dalam perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Dua menteri yang dilantik Jokowi yaitu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan dan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Baca juga: Kunjungi Jatim, Jokowi Resmikan Flyover Djuanda dan RS Kemenkes Surabaya

Sementara itu, tiga wakil menteri yang dilantik yakni Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri ATR/BPN, John Wempi Watipo sebagai Wakil Mentero Dalam Negeri, dan Sekjen PBB Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru