Optika.id - Buntut dari pernyataan yang sempat diungkapkan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengenai pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur harga mati dan akan tetap dibangun.
Rahma Sarita selaku pegiat media sosial dan mantan staf ahli MPR RI menyatakan jika pembangunan Ibu Kota Negara tersebut tidak akan mempengaruhi rakyat.
Baca juga: Media Singapura: Investor untuk IKN Ragu Karena Masih Ada Sengketa Pemilu
Saya bingung, apasih maksudnya IKN harga mati ini, seperti dikutip Optika.id dari video yang diupload di laman media sosialnya, Senin, (25/7/2022).
Dirinya kemudian menyebut bahwa rakyat saat ini tengah menderita. Dikarenakan banyaknya kenaikan harga barang-barang pokok yang ada termasuk sembako.
Rahma juga menganggap jika rakyat Indonesia tidak akan mati apabila IKN tidak dibangun. "Terlebih lagi, pembangunan IKN ini tidak akan menyebabkan perubahan yang signifikan bagi rakyat Indonesia," ujarnya.
Pak siapa yang akan mati jika IKN nggak jadi dibangun, yang pasti rakyat nggak bakal mati kalo nggak ada IKN, terangnya.
Di tengah kenaikan harga barang, BBM naik, listrik naik, pupuk naik, subsidi dicabut, ini kok malah ngotot bangun IKN, sambungnya.
Baca juga: Gak Penting, Gibran Kembali Ungkit Cak Imin Soal IKN
Rahma juga menuturkan jika rakyat akan semakin kesusahan apabila pembangunan IKN tetap dilanjutkan.
Dirinya kemudian mengingatkan akan kehancuran yang menimpa Negara Sri Lanka. Apalagi, hal tersebut juga disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi yang ada di dalam negerinya.
IKN harga mati katanya, yang ada, rakyat pak yang mati kalau IKN terus dipaksakan pembangunannya, tegasnya.
Kenapa nggak mau belajar dari Sri Lanka, kebangkrutan Sri Lanka kan karena pembangunan infrastruktur yang sia-sia dan dipaksakan, apalagi ditengah kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja, pungkas Rahma.
Baca juga: Gibran: Banyak Orang Gagal Paham, Pembangunan IKN Hanya 20% APBN
Reporter: Akbar Danis
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi