Optika.id - Pada hari Minggu (31/7/2022) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perbaruan doktrin angkatan laut. Dokumen itu merupakan langkah antisipasi ancaman terbesar yang dihadapi Rusia, mengingat upaya Amerika Serikat untuk mendominasi lautan dan ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (Atlantic Treaty Organization/NATO).
Keamanan dan pembangunan nasional merupakan tujuan strategis Washington (Amerika Serikat, red) untuk mendominasi lautan dunia dan infrastruktur militer NATO. Dokumen setebal 55 halaman itu mengatakan "tantangan dan ancaman utama" yang nantinya akan bergerak menuju perbatasan Rusia.
Baca juga: CEO Telegram, Pavel Durov Ditangkap di Prancis
"Berbagai kebijakan yakni internal dan eksternal independen Rusia menghadapi tindakan balasan dari Amerika Serikat dan sekutunya. Hal ini mempunyai tujuan untuk mempertahankan dominasi mereka di dunia, termasuk lautan," tulis dokumen doktrin yang ditandatangani pada Hari Angkatan Laut Rusia, dikutip dari AFP, Senin (1/8/2022).
Perkuat Posisi: Selanjutnya, Kremlin (Federasi Rusia, red) mengatakan bahwa doktrin tersebut berusaha untuk memperkuat posisi terdepannya dalam menjelajahi Kutub Utara dan sumber daya mineralnya. Tak hanya itu, Moskow juga mempertahankan stabilitas strategis di wilayah itu dengan memperkuat potensi armada utara dan Pasifik.
Namun, doktrin tersebut digunakan oleh Rusia dalam menyatakan keinginannya, yaitu mengembangkan rute laut yang aman dan kompetitif dari Eropa ke Asia.
Baca juga: China Tegaskan Tak Akan Jual Senjata ke Rusia
Rute yang melalui garis pantai Arktik dikenal sebagai jalur Timur Laut dan akan dipastikan dapat berfungsi sepanjang tahun.
"Saat ini, Rusia tidak dapat eksis tanpa armada yang kuat dan akan mempertahankan kepentingannya di lautan dunia dengan tegas serta dengan resolusi," tambah doktrin tersebut.
Oleh: Firtian Ramadhani
Baca juga: Rusia: Ukraina Kembali Serang dengan Drone dan Rudal
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi