Rencana Relokasi Pasar Krempyeng di Kutisari Dipertanyakan DPRD

Reporter : angga kurnia putra
mahfudz-sidak-pasar_2

Optika.id-Komisi B DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur mempertanyakan rencana relokasi pedagang Pasar Krempyeng di RW 3 Kutisari ke pasar rakyat di kawasan Kutisari Indah Utara yang tak kunjung terealisasi.

"Ini sudah sebulan lebih dari rencana awal, tapi sampai saat ini belum terlaksana," kata Sekretaris Komisi B DPRD Kota Surabaya Mahfudz di Surabaya, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat

Pihaknya sudah menghubungi Camat Tenggilis Mejoyo dan mendapatkan informasi bahwa pihak pemerintah kecamatan masih melakukan proses verifikasi pedagang yang akan masuk ke pasar rakyat tersebut.

"Tapi ini proses verifikasinya kok lama. Harus membutuhkan waktu sebulan. Kesannya kok relokasi dibuat lama," kata dia.

Ia mengatakan relokasi pedagang Pasar Krempyeng juga bisa mengembalikan fungsi jalan yang selama ini hilang akibat adanya aktivitas pasar tersebut.

Selain menyebabkan hilangnya fungsi jalan, lanjut dia, keberadaan Pasar Krempyeng tersebut mengganggu rumah-rumah di sepanjang jalan itu.

"Apalagi sebagian lapak pedagang berdiri di atas saluran air," kata dia.

Ia menegaskan jika pihak kelurahan dan kecamatan tidak mampu merelokasi pedagang Pasar Krempyeng, sebaiknya meminta bantuan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya.

Mahfudz menilai pernyataan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi cukup tegas terkait dengan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas saluran air.

Baca juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya

Bahkan, kata dia, Wali Kota Eri mengimbau camat dan lurah menggencarkan patroli rutin di tiap-tiap kelurahan guna mencegah PKL berjualan di atas saluran air.

Seperti halnya saluran air depan Sentra Digital Kuliner (SDK) Telkom Ketintang, Kampus Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS), Wali Kota Eri menginginkan agar di wilayah tersebut tidak ada PKL yang berjualan. Jika dibiarkan, kasihan pedagang yang berjualan di SDK.

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Devri Afrianto sebelumnya mengatakan pasar yang dibangun oleh pemkot sejak lima tahun lalu ini sebenarnya memang dikhususkan untuk merelokasi para pedagang Pasar Krempyeng di RW 3 yang menempati jalan.

"Di pasar itu bisa menampung sekitar 150 pedagang, di mana desain awalnya memang untuk merelokasi pasar yang ada di RW 3 karena pasar tersebut menempati fungsi jalan. Jadi, kami memfasilitasi ini supaya bisa tetap menjaga mereka berjualan dan yang kedua mengembalikan fungsi kepentingan publik tersebut," ujar dia.

Pihaknya telah melakukan sosialisasi tentang tidak adanya biaya dan membuka pendaftaran kepada para pedagang yang ingin berjualan hingga tujuh hari ke depan.

Baca juga: Pilwali Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Akan Melawan Kotak Kosong?

"Hingga saat ini baru enam pedagang yang mendaftar. Yang jelas tidak ada retribusi stan kemudian, biaya listrik, air hingga keamanan dan kebersihan semua masih ditanggung pemkot," kata dia.

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru