Buruh Geruduk Gedung DPR Sindir Kebijakan BLT

Reporter : Denny Setiawan
kasbi-bakal-gabung-aksi-sejuta-buruh-06082022-031428

Optika.id - Massa dari elemen buruh, petani, dan nelayan menggeruduk Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022). 

Mereka berunjuk rasa guna menyoroti kebijakan pemerintah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) yang dinilai hanya pemanis pascakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Baca juga: Lagi-lagi, Buruh Dukung Khofifah Maju Pilgub 2024

Kami menyampaikan bahwa BLT itu hanya pemanis. Itu bukan solusi menyelesaikan persoalan rakyat. Tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan rakyat, kata Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos.

Dia menjelaskan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sejatinya membuat masyarakat makin sulit dan terhimpit. Padahal, kemiskinan masih menyelimuti rakyat.

"Kalau pemerintah mau rakyat daya belinya meningkat, pertumbuhan ekonomi meningkat maka bagaimana pendapatan rakyat yang harus jadi prioritas, ujarnya.

"Bukan menekan kenaikan harga, BBM, tapi pendapatan rakyat ditekan serendah-rendahnya, imbuhnya.

Pemerintah bilang naiknya BBM di negara luar itu mahal. Maka harus disesuaikan di negara Indonesia. Nah pertanyaannya ini kita menuntut bagaimana pendapatan rakyat disesuaikan juga dengan pendapatan luar negeri. Ada yang digaji Rp50 juta Rp60 juta, tegasnya.

Baca juga: Petani Asal Madiun Ini Peroleh Bantuan dari ITS Surabaya

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk menyalurkan program bantuan sosial (bansos) atau BLT sebesar Rp24,17 triliun untuk meredam dampak kenaikan harga BBM.

BLT untuk 20,65 juta kelompok masyarakat sebesar Rp150.000 sebanyak empat kali. Total anggaran Rp12,4 triliun.

Kemudian, bantuan subsidi upah sebesar Rp600.000 diberikan kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan yang dibayarkan satu kali dengan anggaran Rp9,6 triliun.

Bantuan dari pemerintah daerah lainnya menggunakan 2 persen dari dana transfer umum yaitu Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil sebanyak Rp2,17 triliun. Hal ini demi membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek, nelayan, dan bantuan tambahan perlindungan sosial.

Baca juga: Capai 100 Persen, Penyaluran BLT Permakanan Surabaya Periode Januari 2024 Rampung!

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru