Optika.id - Bagi kamu yang ingin memulai gaya hidup sehat dengan menerapkan pola makan vegetarian, tidak perlu khawatir dengan berbagai aturan yang melarang kamu untuk mengkonsumsi produk-produk hewani. Karena kamu masih bisa mengkonsumsi makanan hewani seperti daging ketika sedang menerapkan Flexitarian Diet.
Apa sih Flexitarian Diet itu? Dikutip dari Healthline pada Jumat (14/10/2022), Flexitarian Diet diciptakan oleh ahli diet Dawn Jackson Blatner. Diet jenis ini mendorong kita untuk mengonsumsi makanan berbahan dasar tanaman atau plant based, tapi masih memperbolehkan kita untuk menyantap daging dan produk hewani lainnya namun dalam jumlah sedang.
Baca juga: Kenali Diet Plant Based, Diet Pola Makan Nabati yang Menyehatkan
Flexitarian Diet sendiri berasal dari 2 kata yaitu fleksibel dan vegetarian. Berdasarkan namanya tersebut, flexitarian memang bukanlah jenis diet vegetarian yang sepenuhnya tidak diperbolehkan makan daging atau bisa juga disebut sebagai semi vegetarian.
Dalam bukunya, Dawn Jackson Blatner menyarankan untuk melakukan pola makan flexitarian pemula dengan tidak makan daging 2 kali seminggu dan untuk 5 hari berikutnya makan daging hanya 26 ons. Jika ingin menambah, bisa mencoba tingkat lanjut yaitu 3 - 4 hari tanpa daging dan sisanya hanya mengonsumsi 18 ons daging. Untuk tingkat selanjutnya adalah tidak makan daging selama 5 hari dan sisanya hanya makan 9 ons.
Dikutip dari Everyday Health, ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa kamu rasakan jika menerapkan Flexitarian Diet, di antaranya adalah:
- Meningkatkan kesehatan jantung
Sebuah penelitian menemukan bahwa diet flexitarian bisa menurunkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke. Sebuah studi yang lebih terdahulu juga menemukan bahwa orang yang mengikuti diet flexitarian tidak terlalu berisiko mengalami penyakit jantung dan stroke.
- Meningkatkan kesehatan kulit
Flexitarian diet juga memiliki manfaat untuk kesehatan kulit karena pola makan ini fokus pada makanan nabati atau tumbuhan yang mengandung gizi dan vitamin, seperti vitamin A, C, dan E, dan polifenol. Dimana semua itu merupakan senyawa yang ditemukan pada antioksidan yang dapat membantu menetralkan radikal bebas yang merusak kulit dan menyebabkan tanda penuaan.
- Meningkatkan imunitas tubuh
Peningkatan asupan serat akan meningkatkan jumlah gut microbiota yang akan menstimulasi kerja sel imunitas innate dan adaptif. Peningkatan asupan Vitamin C akan melindungi sel-sel imunitas dari radikal bebas.
Peningkatan asupan beta karoten akan memelihara sel epitel yang terlibat dalam fungsi imunitas. Penurunan indeks glikemik makanan akan menurunkan respon insulin yang berlebih sehingga bermanfaat untuk mencegah risiko inflamasi.
- Membantu kesehatan tulang
Peningkatan asupan kalsium akan meningkatkan jumlah hydroxyapatite untuk kepadatan tulang yang mencegah osteoporosis. Oleh sebab itu, susu dan hasil olahannya menjadi salah satu makanan wajib bagi flexitarian
- Mampu menurunan berat badan
Selain baik untuk kesehatan tubuh, meningkatkan konsumsi sayur dan buah juga dapat meningkatkan volume lambung dan memberi rasa kenyang lebih lama sehingga keinginan untuk makan dan berat badan juga akan ikut menurun.
Dawn Jackson Blatner mengatakan, memakan makanan nabati utama merupakan cara pintar untuk memotong jumlah kalori. Namun, tidak setiap orang bersedia menjadi 100 persen vegetarian. Flexitarian akan makan daging lebih sedikit dari pada biasanya sehingga Diet flexitarian menjadi pilihan populer bagi orang yang ingin memakan makanan yang lebih sehat.
Berikut ini sedikit panduan untuk kamu yang ingin mulai menerapkan pola makan Flexitarian Diet:
- Makan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian
- Fokus pada protein dari tumbuhan daripada hewan
- Masih boleh mengonsumsi daging dan produk hewani dari waktu ke waktu
- Disarankan meminimalisir makanan yang diproses
- Batasi tambahan gula dan permen
Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, jangan lupa selingi juga dengan olahraga. Jika perlu, konsultasi juga dengan dokter untuk mengontrol pola makan serta gaya hidupmu supaya lebih teratur.
Reporter: Leni Setya Wati
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi