Marak Buzzer Politik Jelang Pemilu, Gerindra Minta Tak Picu Perpecahan

Reporter : Uswatun Hasanah
buzzer

Optika.id - Sekretaris Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengingatkan agar para buzzer politik di media sosial tidak memuat dan membuat narasi yang bisa memicu perpecahan dan segala bentuk polarisasi di masyarakat. Alih-alih demikian, dia mengajak para buzzer untuk bersatu demi kepentingan negara yang lebih baik dan tidak terjebak pertikaian politik melulu.

"Gunakanlah handphone untuk mendukung produktivitas. Jangan gunakan handphone untuk mengadu domba, memfitnah karena itu bisa memecah belah bangsa dan persaudaraan antar umat," papar Muzani dalam keterangan tertulis, dikutip oleh Optika, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Gerindra Situbondo Resmi Usung Pasangan Karunia di Pilkada Mendatang

Menurutnya, daripada menyebarkan polarisasi politik identitas, buzzer lebih baik menjaga persaudaraan umat antar sesama masyarakat serta membangun optimism serta semangat persatuan dan kesatuan di negeri ini.

Tak hanya itu, Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR ini juga mengingatkan buzzer bisa mengagungkan calon presiden (capres) pilihannya di media sosial, namun lebih baik buzzer fokus untuk menjalankan tugasnya dalam mendukung capresnya, dan tidak menjatuhkan capres lainnya. Apalagi, melakukan perang narasi di media sosial.

"Jangan menjelek-jelekan orang lain, jangan mengorbankan persatuan kesatuan dan kerukunan masyarakat kita," ucapnya.

Selanjutnya, dia juga berpesan kepada masyarakat dan khususnya para buzzer agar selalu menjaga persatuan dan persaudaraan serta menjaga kondusifitas negeri menjelang Pemilu 2024 nanti.

Pasalnya, ujar Muzani, merupakan hal yang wajar dan lumrah apabila terjadi perbedaan politik antar masyarakat. Namun, seharusnya masyarakat juga harus tetap bersatu dalam membangun bangsa Indonesia serta saling menjaga kerukunan, kegotongroyongan, bantu-membantu, serta bahu-membahu antar umat.

Baca juga: Gerindra Tepis Isu Jokowi Sodorkan Kaesang untuk Ikut Pilkada

"Jangan kita saling fitnah, saling gontok-gontokan. Kita harus jaga ukhuwah islamiyah, 2024 akan ada Pemilu pilpres, perbedaan pilihan politik hal yang biasa," papar dia.

Sebagai informasi, pemungutan suara Pemilu Pilpres 2024 dilakukan pada Rabu (14/2/2024), sementara pemilihan kepala daerah pada 27 November 2024. Namun, tahapan Pemilu sudah dimulai sejak 14 Juni 2022 lalu.

Hingga kini Partai Gerindra mengumumkan akan mencalonkan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto menjadi capres. Namun, untuk koalisi belum dideklarasikan, belakangan Gerindra dekat dengan PKB, PDIP dan PKS.

Baca juga: Gerindra Ingin Tak Ada Kubu-kubu di Pilkada Jakarta 2024

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru