Optika.id - Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, dan stimulasi yang tak memadai. Kurangnya asupan nutrisi pada ibu hamil juga bisa memicu stunting. Kecukupan nutrisi sangatlah penting dalam cara mencegah stunting pada anak, terutama di 1.000 hari kehidupannya.
Kondisi ini tidak bisa dicegah hanya dengan pemberian satu suplemen nutrisi, tapi harus melalui pemberian kombinasi suplemen yang akan berpengaruh pada seluruh aspek perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental. Sebagai solusinya, berikut adalah program pencegahan stunting Kemenkes yang bisa dilakukan, Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: BKKBN: Seluruh Pemda se-Indonesia Wajib Terlibat Tangani Stunting
1. Pemeriksaan kehamilan rutin
Kegiatan untuk mencegah stunting dapat diawali dengan rutin memeriksakan kandungan ke dokter. Ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur hingga 1000 hari pertama, yakni periode sejak bayi berada dalam kandungan hingga berusia 2 tahun.
Dengan begitu, adanya masalah yang ditemukan pada kurun waktu tersebut bisa segera ditangani sehingga kesehatan si kecil terjaga dan terhindar dari stunting.
2. Memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil
Tidak hanya pada bayi, pencegahan stunting Kemenkes harus dimulai dari pemberian nutrisi yang cukup untuk calon ibu.
Pemberian nutrisi yang tepat dan cukup pada ibu hamil, dapat meningkatkan berat badan bayi saat lahir hingga 41 gram. Selain itu, ibu hamil yang mengonsumsi cukup nutrisi dapat mengurangi risiko bayi lahir mati sebesar 40 persen.
Ibu hamil harus mencukupi kebutuhan nutrisi mulai dari protein, kalsium, zat besi, hingga asam folat, agar pertumbuhan janin bisa berlangsung dengan baik.
Untuk membantu memenuhi kebutuhan ini, berikut adalah rekomendasi asupan nutrisi selama kehamilan.
- Protein. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi 75-100 gram protein per harinya.
- Kalsium. Selama kehamilan, konsumsi kalsium disarankan sebesar 1.000 miligram setiap harinya.
- Zat besi. Asupan zat besi yang ideal selama kehamilan adalah sebanyak 27 miligram per hari.
- Asam folat. Direkomendasikan untuk dikonsumsi sebanyak 0,6 hingga 0,8 miligram per hari.
- Vitamin C. Disarankan untuk dikonsumsi setidaknya 85 miligram per hari.
Berbagai nutrisi tersebut bisa didapatkan secara alami dari berbagai bahan makanan maupun dengan konsumsi suplemen harian. Pada ibu hamil yang membutuhkan tambahan suplemen maupun vitamin, dokter akan memberikan sesuai dengan dosis yang dibutuhkan.
3. Pemberian ASI eksklusif
Pemberian ASI merupakan salah satu cara mencegah stunting. Inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dapat mengurangi risiko anak terkena infeksi saluran pencernaan.
Hal ini penting untuk diperhatikan karena infeksi tersebut dapat membuat penyerapan nutrisi di tubuh anak menjadi tidak optimal, dan pada akhirnya menyebabkan stunting.
ASI juga sangat penting bagi anak yang telah mengalami infeksi. Manfaatnya akan semakin besar, jika pemberian ASI dilanjutkan hingga anak memasuki usia dua tahun.
Sebab, ASI dapat membantu melengkapi kekurangan nutrisi, apabila konsumsi MPASI anak tidak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi hariannya.
4. Menciptakan lingkungan yang bersih
Tidak hanya seputar pemberian nutrisi, menciptakan lingkungan yang bersih juga merupakan langkah penting dalam pencegahan stunting. Salah satu penyebab stunting adalah infeksi. Sementara itu, risiko infeksi akan meningkat pesat jika bayi berada di lingkungan yang kurang bersih.
Baca juga: Tekan Angka Stunting, Jokowi Minta Makanan Bayi Diintervensi
Infeksi yang paling berisiko menyebabkan anak mengalami stunting adalah diare. Pasalnya, penyakit yang satu ini berpotensi menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi dan menurunkan nafsu makan.
Diare dapat dicegah dengan penggunaan air bersih untuk minum, masak, maupun mandi. Selain itu, mencuci tangan dengan sabun, pengelolaan sampah dan pengelolaan limbah rumah tangga yang baik, juga merupakan langkah pencegahan stunting yang penting dilakukan.
5. Pemberian MPASI yang sehat
Pemberian MPASI yang sehat sangat penting dalam cara mencegah stunting. Terutama menambahkan bahan makan dari protein hewani untuk membantu pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak.
Selain itu, pemberian satu butir telur setiap harinya juga dipercaya dapat mengurangi risiko anak mengalami stunting hingga 47 persen.
Pemberian makanan lain yang telah diperkaya dengan nutrisi, seperti zat besi, folat, dan vitamin B12, juga penting untuk perkembangan anak.
6. Konsisten memantau tumbuh kembang anak
Cara pencegahan stunting juga harus dilakukan dengan konsisten memantau tumbuh kembang anak. Pasalnya, hal ini dapat membantu orangtua memahami kondisi yang terjadi pada anak.
Perhatikan tinggi dan berat badan anak secara rutin untuk memastikan adanya kenaikan atau tidak, serta sudah ideal seperti anak-anak seusianya atau belum.
Selain itu, bawa anak ke posyandu atau klinik khusus anak secara berkala untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan atau masalah kesehatan yang mungkin terjadi sehingga penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.
Baca juga: Don't Worry! Simak Strategi Pemberian MPASI pada Bayi
7. Pemberian imunisasi lengkap
Cegah stunting dengan pemberian imunisasi. Imunisasi dapat menjauhkan anak dari risiko infeksi penyakit yang berbahaya. Sebab, semakin sering anak mengalami infeksi, semakin rentan mereka terhadap stunting.
Oleh sebab itu, berikan bayi imunisasi dasar lengkap sebelum usia 1 tahun yang terdiri dari, 1 dosis hepatitis B, 1 dosis BCG (tuberkulosis), 3 dosis DPT (difteri, pertusis, dan tetanus)-Hepatitis B, 4 dosis polio, dan 1 dosis campak.
Kesadaran akan pencegahan dan penanganan stunting memang perlu disosialisasikan kepada wanita di usia produktif, baik yang berencana mempunyai maupun sudah memiliki anak. Pasalnya, kondisi ini terkait dengan masa depan buah hatinya.
Reporter: Mei Nurkholifah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi