Optika.id - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai jika absennya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peringatan hari ulang tahun Partai Nasdem beberapa waktu yang lalu, merupakan ekspresi presiden yang tidak suka dengan dipilihnya Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden yang diusung oleh Partai Nasdem.
Kendati tidak begitu nyaman dengan deklarasi Partai Nasdem tersebut, secara politik Dedi menganggap jika Jokowi berada di simpang jalan. Sebab, di salah satu sisi dia merasa geram dengan pengusungan Anies.
Baca juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus
Sedangkan di sisi lain Jokowi rupanya lemah di hadapan Surya Paloh sebab Jokowi tidak mempunyai satu alasan pun kenapa dia harus merasa khawatir dan terancam dengan Anies.
Itu yang jadi sebab kenapa Jokowi mengumbar kemarahan di media dengan berbagai ekspresi. Dari pernyataan dukungan secara terbuka kepada Prabowo di HUT Partai Perindo, kemudian pesan hati-hati dalam memilih capres di berbagai kesempatan. Tetapi, sampai saat ini Jokowi tidak berani melakukan reshuffle menteri yang berasal dari Nasdem, ujar Dedi kepada Optika.id, Senin (14/11/2022).
Dedi menilai jika gagalnya deklarasi Anies sebagai capres dari koalisi PKS, Partai Nasdem dan Partai Demokrat, sangat mungkin berasal dari Jokowi sendiri.
Baca juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara
Menurut Dedi, saat ini Surya Paloh sedang mengatur strategi bagaimana menghadapi Jokowi agat tidak mengumbar kemarahan di publik lebih jauh lagi.
"Dan komunikasi politik agar momentum kemarahan Jokowi tidak mengemuka pasca ia deklarasikan Anies," tuturnya.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca juga: Muhadjir Effendy Bahas Tugas Baru Urusan Haji dengan Jokowi di Solo
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi