Optika.id - Presiden FIFA Gianni Infantino dengan tegas pasang badan terhadap tuduhan banyaknya kontroversi dan kritikan negara Barat dan Eropa terhadap kelayakan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Dalam konferensi persnya pada Sabtu (19/11/2022) waktu setempat, Gianni menunjukkan emosinya terhadap apa saja yang digunakan Barat untuk memojokkan negara Teluk itu. Ia mengatakan jika Barat tidak berhak melemparkan kritik pedas pada Qatar tentang pekerja migran, sebab Barat kerap membuat kebijakan yang menutup akses pengungsi ke negara mereka.
Baca juga: JIS Gunakan Rumput Sekelas Stadion di Eropa, Mengapa Dianggap Belum Penuhi Standar FIFA?
Hari ini saya memiliki perasaan yang kuat. Hari ini saya merasa Qatar, saya merasa Arab, saya merasa Afrika, saya merasa gay, saya merasa cacat, saya merasa pekerja migran, Jika Eropa benar-benar peduli dengan nasib orang-orang ini, mereka dapat membuat jalur hukum, seperti yang dilakukan Qatar, di mana sejumlah pekerja ini dapat datang ke Eropa untuk bekerja. Beri mereka masa depan, harapan," tegasnya.
Pada Februari 2021, Guardian melaporkan bahwa 6.500 pekerja migran dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka telah meninggal di Qatar sejak negara itu resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia.
sementara itu, Qatar menyebutkan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Dikutip dari BBC Sport, Pemerintah Qatar menyatakan hanya ada 37 kematian pekerja di lokasi konstruksi Piala Dunia 2022 Qatar pada periode 2014-2020.
Presiden FIFA, Gianni menyebutkan bahwa negara barat enggan mekaui pencapaian pesat Qatar dalam beberapa waktu belakangan ini. Mereka hanya berfokus pada keburukan Qatar yang mereka juga sebenarnya lakukan namun menolak untuk mengakui itu
Pelajaran moral sepihak ini hanyalah kemunafikan. Saya bertanya-tanya mengapa tidak ada yang mengakui kemajuan yang dibuat di sini sejak 2016," ujar Gianni.
Baca juga: PKB Sebut Erick Thohir Hilang Kecanggihannya
Menurut Gianni tidak mudah bagi Qatar untuk mewujudkan cita-citanya sebagai tuan rumah Piala Dunia, dan harusnya itu diapresiasi.
"Qatar siap, ini akan menjadi Piala Dunia terbaik yang pernah ada. Saya tidak harus membela Qatar, mereka bisa membela diri. Saya membela sepak bola," tegasnya.
Pejabat Piala Dunia Qatar juga meluncurkan perubahan yang mengejutkan dan tiba-tiba, seperti melarang alkohol di stadion pada Jumat (19/11/2020).
Baca juga: Pernyataan Blunder Politisi Tolak Pertandingan Piala Dunia U-20
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi