Pernyataan Blunder Politisi Tolak Pertandingan Piala Dunia U-20

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Kamis, 30 Mar 2023 13:27 WIB

Pernyataan Blunder Politisi Tolak Pertandingan Piala Dunia U-20

Optika.id - Pengamat Politik Ujang Komaruddin menilai pernyataan para politisi, termasuk Ganjar Pranowo dalam menolak Pertandingan Piala Dunia U-20 untuk diselenggarakan di Indonesia serta menolak Israel untuk turut serta bertanding merupakan pernyataan yang blunder. Alih-alih ingin mendulan simpati dan menaikkan elektoral dirinya, namun publik justru mengecamnya secara pedas.

Baca Juga: Indonesia Berpeluang Menang WO 3-0 Jika Bahrain Menolak Main di Jakarta

Nah, sekarang Ganjar menolak gitu ya, maksudnya ingin dapat efek elektoral dari penolakan itu tapi fakta dan kenyataannya banyak komentar negatif terhadap Ganjar. Semestinya, posisi dia seperti Gubernur yang lain taat pada pemerintah pusat. Tapi, penolakan Ganjar bertentangan dengan Jokowi," ujar Ujang pada Optika.id, Kamis (30/3/2023).

Seperti yang diketahui, Ganjar dan para politisi lainnya menolak penyelenggaraan Piala Dunia U-20 lantaran sebagai wujud dari komitmen bersama dalam mendukung kemerdekaan negara palestina sesuai dengan amanat Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno.

Politisi lainnya yang menolak dan membuat pernyataan serupa dengan Ganjar yakni Gubernur Bali I Wayan Koster.

Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok

Lebih lanjut Ganjar juga mendesak panitia dan pihak terkait agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tetap berjalan di Indonesia tanpa kehadiran dari timnas Israel dengan melakukan berbagai langkah terobosan untuk menghalangi Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akan tetapi, penolakan tersebut justru berdampak besar bagi perhelatan Piala Dunia U-20 salah satunya sanksi pembatalan drawing peserta Piala Dunia oleh FIFA yang baru dilakukan kemarin malam.

Baca Juga: Kalah dari China, Ranking Indonesia Anjlok

Ujang menyebut jika hal itu merupakan resiko baik yang dilakukan oleh kepala daerah, maupun politisi lain. Semestinya, kepala daerah mendukung langkah pemerintah pusat akan tetapi hal sebaliknya malah dilakukan.

Ya itulah resiko ketika Ganjar sebagai Kepala Daerah semestinya mendukung pemerintah pusat tapi malah menolak gitu semua ada plus minusnya lah, negatif buruknya, tapi apa yang disampaikan Ganjar blunder kepada dirinya, bukannya dapat elektoral malah dapat tantangan dari masyarakat juga, ucap Ujang.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU