Optika.id - Stadion Jakarta International Stadium (JIS) baru-baru ini kembali menjadi sorotan menjelang penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Seusai infrastruktur penunjang yang dianggap belum memadai, kali ini kualitas rumput yang dianggap belum berstandar FIFA.
Baca Juga: Pesan Rakyat yang Sering Anies Dengar: “Pak Tolong Jangan Khianati Kami”
Seusai peninjauan yang dilakukan oleh Menteri PUPR, PJ Gubernur DKI Jakarta, dan Ketua Umum PSSI beserta jajarannya hari Selasa (4/7/2023) lalu menghasilkan rencana untuk mengganti rumput JIS secara keseluruhan yang ditargetkan rampung pada Oktober mendatang.
Rencana penggantian rumput ini sendiri menelan anggaran yang cukup fantastis yakni senilai Rp 6 Miliar.
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. "Untuk rumput setelah dijelaskan Pak Qamal (Chairman Karya Rama Prima) estimasi sekitar Rp 6 Miliar," ujar Basuki dikutip dari detiknews, (05/07/2023).
Baca Juga: Wartawan Susah Sinyal di JIS, Anies Duga Ada Sabotase
Lantas mengapa rumput stadion JIS ini perlu diganti? Menurut penuturan Qamal Mustaqim (Chairman Karya Rama Prima) masalah dari rumput JIS yang berjenis Japonica ini karena ditanam di karpet sintetis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Medianya terlalu dangkal sehingga menyebabkan akar tidak tembus ke bawah," imbuh Qamal kepada wartawan.
Baca Juga: Opening Ceremony Piala Dunia U-17 Tak Jadi di JIS, Apa Alasannya?
Selain itu permasalahan lainnya ialah penyinaran matahari yang kurang maksimal. Idealnya rumput disinari matahari sekitar 8 jam sehari, namun rumput di JIS hanya berkisar 5-6 jam saja.
Sebagai informasi bahwa JIS sendiri menggunakan jenis rumput hybrid yang mengkombinasikan rumput sintetis dan rumput asli.
Editor : Pahlevi