Peringati Hari Bambu Nasional, Bupati Trenggalek Ajak Ratusan Warga Tanam Pohon Bambu Demi Lestarikan Lingkungan

Reporter : Leni Setya Wati
bambu-Kabupaten-Trenggalek-Kamis-24112022

Optika.id - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengingatkan mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan mengajak masyarakat menanam ratusan pohon bambu. Selain puluhan masyarakat, anak-anak sekolah juga ikut membaur menanam bambu.

Penanaman bambu tersebut dilakukan di Area Pemandian Tapan, Desa/ Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, pada Kamis (24/11/2022) sebagai peringatan Hari Bambu Nasional.

Baca juga: Patut Waspada! Perubahan Iklim Bisa Kurangi Angka Harapan Hidup Manusia

Bencana yang terjadi satu bulan terakhir di Kabupaten Trenggalek akibat cuaca ekstrem ini, menurut Bupati Trenggalek merupakan petunjuk bahwa alam harus lebih dilestariakan. Menurutnya, dampak buruk dari cuaca ekstrem ini hanya bisa dicegah dengan menjaga alam dengan baik.

Oleh sebab itu, bupati mudah yang akrab disapa Mas Ipin ini menekankan kepada masyarakat untuk menanam bambu atau jenis pohon lainnya sebagai langkah menyelamatkan lingkungan.

Saat ini, hutan mulai ada pergeseran. Tanaman hutan bercampur dengan tanaman pangan. Maka tidak bisa dibayangkan dalam cuaca ekstrem yang dialami beberapa waktu kemarin, hujan mencapai 200 hingga 300 ml per detik. Maka tidak banjir bandang tidak bisa terelakkan, kata Mas Ipin, seperti dikutip dari Tribun Jatim, Jumat (25/11/2022).

Ia juga mengatakan bahwa dampak perubahan iklim tersebut harus ditanggulangi dengan langkah-langkah konkret, salah satunya dengan penanaman pohon sebanyak mungkin.

Maka dari itu, ia telah mengeluarkan peraturan tentang kewajiban pegawai dan masyarakat untuk menanam pohon minimal satu batang per tahun, sebagai kompensasi emisi karbon yang dihasilkan dalam aktivitas sehari-hari.

Melalui peraturan tersebut, ia berharap banjir dan tanah longsor dapat dicegah karena banyak tanaman di setiap wilayah yang dapat mengikat air. Ia juga menambahkan bahwa pohon bambu menjadi pilihan yang tepat untuk di tanam di lahan-lahan gundul atau di lereng-lerang yang rawan longsor.

Mas Ipin juga menyinggung penanaman pohon bambu di lokasi tersebut. Menurutnya, pohon bambu bisa mengurangi biaya kerusakan lingkungan.

Baca juga: Pengolahan Air Bersih di Indonesia untuk Memenuhi Tujuan Sustainable Development Goals (SDGS)

Bambu ini dikenal sebagai emas hijau, kenapa disebut emas hijau, karena bambu bisa mengurangi biaya kerusakan lingkungan yang semakin kritis, katanya.

Selain itu, pohon bambu juga dikenal sebagai tanaman bernilai ekonomis karena berbagai produk kerajinan dapat dibuat menggunakan bambu.

Tak lupa, Mas Ipin berpesan kepada masyarakat agar ke depan dapat memanem bambu secara bijaksana.

Kalau diambil rebungnya, jangan diambil habis semuanya. Ambil sekitar 20 - 30% saja agar rumpunnya tetap bisa tumbuh, kata Mas Ipin.

Baca juga: Pengolahan Air Bersih di Indonesia untuk Memenuhi Tujuan Sustainable Development Goals (SDGS)

Termasuk ketika memanen bambu yang besar, juga jangan langsung ditebas semuanya. Lakukan hal yang sama sehingga bambu ini tetap lestari dan ekonominya tetap didapat, sambungnya.

Reporter: Leni Setya Wati

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru