Optika.id - Anggota Komisi III DPR RI dari Partai Demokrat, Santoso mengimbau kepada rakyat Indonesia untuk tetap bersatu dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini dikatakannya buntut dari pernyataan Benny Rhamdani yang meminta izin kepada Presiden Jokowi melawan pihak-pihak yang berbeda dengan pemerintah.
Santoso menilai jika pernyataan Benny Rhamdani tersebut merupakan peringatan dini yang mengancam demokrasi. Sebabnya, orang-orang yang dekat dengan lingkar oligarki Jokowi menjelang Pemilu 2024, akan mengancam untuk memberangus para pengkritik Jokowi.
Baca juga: Sandiaga Targetkan PPP Aceh Sumbang Dua Kursi DPR
Pernyataan tersebut merupakan peringatan dini bagi kita. Bahwa, ada orang-orang yang dekat dengan lingkar Presiden Jokowi menjelang Pemilu 2024, akan memberangus para pengkritik Pak Jokowi, kata Santoso kepada Optika.id, Kamis (1/12/2022).
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh para relawan Jokowi tersebut merupakan pertanda bahwa mereka takut akan kehilangan jabatan.
Rakyat harus melawan dan bersatu, jangan terprovokasi. Perlawanan di sini adalah perlawanan dalam sistem demokrasi, di mana pergantian pimpinan nasional dan rezim yang dilakukan melalui pemilu, ujar Santoso.
Tak hanya itu, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak memilih rezim yang menganggap bahwa mengkritik negara adalah suatu kejahatan yang harus ditekan serta ditindas, apalagi diadili secara sepihak.
Tak hanya itu, Santoso juga menyinggung bahwa bagi orang-orang yang haus akan kekuasaan, maka akan menghalalkan segala cara.
Tipikal warga bangsa yang perilakunya mirip Dorna, tokoh dalam pewayangan yang selalu mengadu domba untuk kepentingannya sendiri, tidak pantas ada di lingkaran presiden apalagi menjadi pejabat negara, ungkap Santoso.
Karena ia akan cenderung memakai jabatan itu bukan untuk bekerja, tapi untuk menjilat dan menghambakan dirinya demi jabatan, bukan lagi demi bangsa dan negara, sambung Santoso.
Baca juga: Distopia Indonesia, Demokrasi Sedang Dibunuh Pelan-Pelan Oleh Jokowi
Kendati demikian, Santoso menganggap jika Presiden Jokowi tidak akan larut dalam keinginan sepihak relawan yang justru menginginkan adanya perpecahan di bangsa ini dan meniadakan nilai-nilai demokrasi.
Dia juga menjelaskan bahwa wajar jika seorang presiden bertemu dengan pendukungnya, namun tidak elok apabila seorang presiden milik seluruh bangsa dan menjabat sebagai kepala negara malah mendengar masukan yang dapat menciptakan instabilitas bangsa.
Di sisi lain, Santoso juga menegaskan bahwa seorang relawan harusnya memberi ruang kepada presiden untuk bekerja membangun bangsa ini, bukan malah mengompori agar memberangus elemen masyarakat yang kritis atas kebijakan dan program presiden.
Namanya saja relawan, yang artinya orang yang bekerja dengan rela atau ikhlas untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan untuk kepentingan kelompok dan menganggap bahwa pihak lain adalah musuh yang harus dilenyapkan, tuturnya.
Baca juga: Jokowi Hobi Cawe-Cawe Tanpa Peduli Abuse of Power
Untuk diketahui, sebelumnya Benny menyampaikan kepada Presiden Jokowi untuk melakukan perlawanan kepada pihak-pihak yang dianggap mencemarkan nama baik dan menyerang pemerintah. Dalam pernyataan di video yang beredar luas di masyarakat, ia meminta agar segera dilakukan penegakan hukum, jika tidak pihaknya akan melakukan perlawanan di lapangan.
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi