Dampak Covid-19, Beberapa Perusahaan Raksasa PHK Karyawan! Sampai Ribuan Karyawan

Reporter : Apip Nash

Optika.id - Dampak pandemi Covid-19 membuat beberapa perusahaan besar melakukan PHK sampai 20ri total karyawan. Perusahaan tersebut adalah eBay, Yahoo, Goldman Sachs Group Inc (GS.N), Alphabet Inc (GOOGL.O), Disney, hingga ZOOM.

Baca juga: Pengamat Beberkan Modus-Modus Perusahaan Lakukan PHK Sepihak

E-commerce eBay Inc melaporkan akan memberhentikan sebanyak 500 karyawan atau sekitar 4 persen dari total seluruh karyawannya pada Selasa (7/2/2023).

Dilansir Reuters, saham perusahaan yang berbasis di San Jose, California itu naik sekitar satu persen dalam perdangan aftermarket.

"Pergeseran ini memberi kami ruang tambahan untuk berinvestasi dan menciptakan peran baru di area berpotensi tinggi - teknologi baru, inovasi pelanggan, dan pasar utama," kata Jamie Iannone, Chief Executive Officer Ebay dalam pesan kepada karyawan, Jumat (10/2/2023).

Serangkaian perusahaan di Amerika, mulai dari Goldman Sachs Group Inc (GS.N) hingga Alphabet Inc (GOOGL.O) dilaporkan telah memberhentikan ribuan karyawannya.

Bukan tanpa alasan, pemberhentian karyawan itu dilakukan sebagai upaya mengatasi penurunan permintaan yang ditimbulkan oleh inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.

Perusahaan surat elektronik yahoo berencana akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 20 persen karyawannya, demikian laporan dilansir Reuters.

PHK itu diberlakukan akibat dari restrukturisasi besar-besarn divisi teknologi iklannya. Nantinya, PHK itu akan berdampak pada hampir 50 persen karyawan teknologi iklan Yahoo pada akhir tahun ini, termasuk hampir 1.000 karyawan minggu ini.

Yahoo juga mengatakan langkah tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk mempersempit fokus dan investasinya pada bisnis iklan andalannya yang disebut DSP, atau demand- platform.

Ini terjadi karena banyak pengiklan telah mengurangi anggaran pemasaran mereka sebagai tanggapan atas tingkat inflasi yang tinggi dan ketidakpastian yang terus berlanjut tentang resesi.

Seperti diketahui, Yahoo kini dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta Apollo Global Management (APO.N) sejak pembelian senilai 5 miliar dolar AS pada tahun 2021.

Baca juga: Marak PHK Massal, Legislator Ingatkan PHK Karyawan Patuhi Peraturan

Bahkan hal ini juga berdampak pada bidang hiburan, contohnya perusahaan Disney. CEO Disney Bob Iger mengumumkan bahwa perusahaannya akan memecat 7 ribu karyawan untuk menghemat pengeluaran. Disney percaya PHK massal ini bakal menghemat hingga 5,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp83,1 triliun.

Dilansir The Verge, Kamis (9/2/2023), rencana PHK massal itu diambil di tengah ekonomi dunia yang tidak stabil. Bersamaan dengan rencana PHK pegawai, Iger juga mengumumkan perubahan divisi untuk bisnis Disney yang kini terdiri dari Hiburan dan Produk Disney, ESPN, serta Disney Parks.

Iger mengatakan, layanan hiburan digitalnya masih bisa bertumbuh meski tengah mengalami pelambatan.

Dampak yang sama juga dirasakan oleh perusahaan penyedia layanan daring, yaitu ZOOM. Perusahaan teknologi, Zoom dilaporkan akan memecat 1.300 karyawannya. PHK ini dilakukan menyusul berkurangnya permintaan layanan konferensi melalui video karena pandemi Covid-19 mulai melandai.

Dikutip Reuters, saham Zoom sempat alami kenaikan 9,9 persen. Tapi setelah itu kembali turun sedikit pada perpanjangan bursa perdagangan.

Baca juga: Menilik Peran Pemerintah dalam Gelombang PHK Massal

CEO Zoom, Eric Yuan mengatakan dirinya akan mengambil pemotongan gaji sebesar 98 persen untuk tahun fiskal mendatang dan tidak mengambil bonus.

"Kami bekerja tanpa lelah, tetapi kami juga membuat kesalahan. Kami tidak menghabiskan waktu sebanyak yang seharusnya untuk menganalisis tim kami secara menyeluruh atau menilai apakah kami tumbuh secara berkelanjutan, menuju prioritas tertinggi," kata Yuan.

Perusahaan juga akan mengeluarkan biaya sebesar 68 juta dolar AS atau sekitar Rp1,02 triliun untuk membayar kompensasi terhadap karyawan yang terdampak. Perusahaan mengatakan sebagian besar biaya itu akan dihabiskan pada kuartal pertama tahun fiskal 2024.

Saham Zoom sempat meroket di awal-awal pandemi Covid-19. Aplikasi ini banyak digunakan orang khususnya para pekerja WFH.

Ternyata Covid-19 membawa dampak signifikan bagi perusahaan besar di dunia, seperti saat ini dampak pasca pandemi dunia mengalami inflasi dan naiknya suku bunga.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru