Hati-Hati Terjebak Kemacetan! Ini Dampaknya Bagi Fisik dan Psikis

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Kota-kota besar acapkali akrab dengan yang namanya kemacetan. Berjibaku di tengah keruwetan jalanan seolah menjadi makanan sehari-hari bagi orang yang tinggal serta beraktivitas di kota besar, hal lumrah tersebut tak terkecuali juga dialami oleh Kota Jakarta.

Baca juga: Lama Perjalanan ke Kantor Bikin Depresi Karyawan

Saking lumrahnya, kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa menghadapi kemacetan lalu lintas sebenarnya memiliki risiko besar terhadap gangguan fisik dan mental.

"Dampak kemacetan adalah fisik dan psikologis. Kelelahan fisik terjadi karena tubuh harus duduk lama menyetir," kata psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Poespita Candra, Jumat (24/2/2023).

Dirinya mencontohkan, ada seseorang yang terlalu lama menyetir bakal mengalami kelelahan fisik, biasanya pada bagian punggung dan leher. Selain itu, seseorang yang terjebak dalam kemacetan juga akan merasakan kelelahan psikis sehingga mempengaruhi kondisi emosi seseorang.

Novi menilai jika kemacetan bisa memicu seseorang lebih sensitive dan mudah tersinggung bahkan mudah marah karena melihat situasi yang tidak jelas dan tidak sabaran. Faktor kelelahan akibat kemacetan ini akan membuat seseorang susah fokus, susah berpikir, serta susah meregulasi emosi serta perilaku mereka masing-masing.

"Kondisi ini akan mempengaruhi performa keseluruhan. Jika kondisi fisik terganggu, maka asupan oksigen kurang karena kurang gerak," tutur Novi.

Baca juga: Lelah Kerja Hybrid? Atasi dengan Mindful Living

Oleh karena itu, dirinya juga mengingatkan pentingnya menjaga kebugaran dengan olahraga, menjaga pola makan yang sehat, serta istirahat yang cukup dan melakukan meditasi. Hal ini bertujuan agar tubuh lebih bugar di tengah rutinitas harian.

"Karena itu semua membantu seseorang menstimulasi saraf simpatik yang mampu merelaksasi otot dan tubuh sehingga seseorang mampu mengelola dirinya, pikiran, emosinya saat kelelahan," kata Novi.

Untuk diketahui, kemacetan di Jakarta berada di peringkat 29 dari 389 kota di dunia pada tahun 2022. Hal tersebut dirilis dari TomTom Traffic Index. Sementara itu, pada tahun sebelumnya, Jakarta berada pada peringkat 46.

Baca juga: RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Langsung Dipilih Presiden, Inisiatif Siapa?

Berdasarkan penghitungan situs tersebut, pada tahun 2022 terpantau di Jakarta waktu rata-rata perjalanan dalam 10 kilometer adalah 22 menit 40 detik. Waktu tempuh tersebut meningkat sekitar 2 menit 50 detik dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain berdampak pada fisik dan psikis manusianya, kemacetan juga berdampak pada kerugian finansial dari aktivitas bisnis, naiknya konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 saat berkendara. Tak hanya itu, risiko kesehatan fisik dan mental pun akan terimbas kemacetan kota tersebut.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru