Optika.id - Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), Charris Zubair menilai jika Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus melakukan reformasi structural di lembaga Direktorat Jenderal Pajak. Hal ini menyusul perkembangan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh putra dari Rafael Alun Trisambodo selaku pejabat Ditjen Pajak. Adanya kasus tersebut menjadi sesuatu yang menggerus kepercayaan masyarakat terhadap kantor pajak itu sendiri.
Baca juga: Kuliah Umum di UGM, Menlu Retno Ungkap Posisi Indonesia Atas Kondisi Palestina!
Reformasi struktural secara menyeluruh diperlukan agar tidak ada lagi ruang bagi pegawai pajak yang menjadi luar biasa kaya dengan cara tidak patut, ucap Charris dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/2/2023).
Lebih lanjut, Charris menyampaikan keinginan agar Kementerian Keuangan lebih transparan dalam tiap prosesnya serta melakukan pembatasan internal untuk kewenangan luar biasa yang dimiliki Ditjen Pajak saat ini. Charris menilai jika kewenangan yang berlebihan cenderung mengarah kepada tindak korupsi. Apalagi jika hal itu diperparah dengan mekanisme pengawasan yang tidak mumpuni dan tidak transparan.
Baca juga: Retno Marsudi: Israel Memiliki Tujuan Meniadakan Pengungsi!
Berdasarkan pada kasus tersebut, Charris juga menyebut jika Kementerian Keuangan harus melakukan serangkaian perbaikan moral secara total di seluruh lembaga perpajakan. Pasalnya, gaya hidup hedon yang kerap diperlihatkan oleh pegawai pajak ditengarai bisa memicu penurunan kepercayaan masyarakat bagi penyelenggara negara.
Dirinya juga meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara total dan rinci mengusut harta kekayaan dari Rafael Alun Trisambodo yang dinilai jauh dari kewajaran.
Baca juga: Diplomasi Indonesia untuk Palestina, Menlu Retno: All Eyes on Rafah!
Kami menuntut Kementerian Keuangan bekerja sama dengan KPK dan PPATK mengusut semua harta seluruh petugas pajak di Indonesia. Pengusutan ini harus dilakukan secara transparan dan pegawai pajak yang melakukan penyelewengan harus ditindak secara tegas, kata Charris.
Editor : Pahlevi