Apresiasi Duet Ganjar-Erick, Golkar Tetap Kukuh Usung Airlangga Jadi Capres

Reporter : Isnugroho Priambudi

Optika.id - Menganggapi aspirasi dari PAN yang mendukung majunya Ganjar Pranowo-Erick Thohir untuk berkontestasi pada pilpres 2024, juru bicara Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi keputusan dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Baca juga: Klaim Punya 469 Suara, Bahlil Resmi Daftar Jadi Ketum Golkar!

Selain itu, Tantowi juga menjelaskan bahwa partai Golkar juga akan menghormati keputusan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terkait pasangan capres-cawapres pilihannya.

"Kami mengapresiasi aspirasi dari internal PAN yang memunculkan duet Ganjar-Erick sebagai capres dan cawapres mereka. Begitu juga yang akan terjadi di PPP nantinya. Kami menghargai dan menghormati itu," jelas Tantowi, Kamis (2/3/2023).

Tantowi menegaskan bahwa Golkar tetap kukuh atas pendiriannya sesuai amanat Munas Golkar terkait pilihan capres yang diusung nantinya pada pilpres 2024. Mengenai amanat munas tersebut, bahwasanya Partai Golkar mendukung Ketua Umun Airlangga Hartarto sebagai capres 2024.

"Golkar sendiri sesuai amanat Munas terus mendorong Airlangga Hartarto sebagai capres," ucapnya.

Kendati demikiran, terdapat proses yang harus diikuti dalam demokrasi di KIB. Dia mengatakan bahwa capres-cawapres resmi KIB dipilih melalui kesepakatan bersama.

Baca juga: Pengamat Sebut Mundurnya Airlangga Karena Kasus Hukum Sudah By Design

"Siapa akhirnya yang akan menjadi capres dan cawapres KIB, tunggu hasil kesepakatan ketiga parpol. Itulah indahnya demokrasi," imbuh Tantowi.

Sebelumya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memberikan dukungannya untuk mengusung duet Ganjar-Erick pada pilpres yang akan mendatang.

"Jalan-jalan ke Simpang Lima. Jangan lupa membeli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama. Insya Allah Indonesia tambah Jaya," kata Zulhas di akhir pidatonya.

Baca juga: Idrus: Bahlil Tak Mungkin Jadi Plt, Tapi Bisa Jadi Ketum!

Dukungan tersebut disampaikan di hadapan Presiden Joko Widodo dan 2.400 peserta kader PAN yang menghadiri Workshop dan Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pemilu Partai Amanat Nasional (PAN), di Hotel Padma Semarang, Minggu (26/2/2023).

Kendati hal itu, Zulhas tetap menyerahkan keputusan kepada Jokowi yang disebut sebagai panglima tertinggi.

"Tapi itu kata Panglima Perang, keputusan ada di panglima tertinggi," jelasnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru