Idrus: Bahlil Tak Mungkin Jadi Plt, Tapi Bisa Jadi Ketum!

author Danny

- Pewarta

Rabu, 14 Agu 2024 21:23 WIB

Idrus: Bahlil Tak Mungkin Jadi Plt, Tapi Bisa Jadi Ketum!

Jakarta (optika.id) - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dipastikan tidak akan menjadi pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar . Sebab, Bahlil Lahadalia bukanlah pengurus di Partai Golkar.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Idrus Marham ketika dilihat dalam dialog KompasTV dengan tema Golkar Ganti Ketum, Arah Dukungan Pilkada Berubah?, Selasa (13/8/2024).

Baca Juga: Jokowi Presiden: Usai Dilantik, Pak Prabowo Milik Seluruh Indonesia!

Bahlil itu tidak mungkin jadi PLT karena bukan pengurus, ucap Idrus.

Menurut Idrus, soal jabatan Plt Partai Golkar tidak perlu dipersoalkan karena waktunya tidak akan lama.

Karena waktunya ini kan simple, tidak perlu dipersoalkan siapa Plt-nya, jelas Idrus.

Tetapi, lanjut Idrus, aspirasi dari bawah baik DPD Tingkat 1 dan Tingkat 2, hampir sepakat ingin Bahlil yang menjadi ketua umum.

Apirasi dari bawah, dari DPD 1 dan DPD 2, hampir sepakat ingin supaya Bahlil yang menjadi ketua umum, ucap Idrus.

Baca Juga: Jokowi Dituding Jegal Anies, Saya Bukan Ketua Partai, Nggak Punya Urusan

Lantas Idrus dikonfirmasi bagaimana jika muncul nama selain Bahlil Dahalia terkait kursi Ketua Umum Partai Golkar. Idrus menuturkan mempersilahkan jika ada yang ingin maju dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, namun dirinya yakin ujungnya semua akan ke Bahlil Lahadalia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Boleh saja banyak yang mencalonkan, tapi saya punya keyakinan, ada kesadaran bersama untuk menjalin suatu hak partai, ujung-ujungnya kepada Bahlil semua, kata Idrus.

Minggu, 12 Agustus 2024, Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar. Ia menuturkan ingin fokus mengawal stabilitas transisi pemerintahan dari masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.

Baca Juga: Jokowi Tanggapi Risma Mundur Usai Maju Pilgub: Itu Lebih Baik!

"Untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, jelas Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga memastikan jika proses penunjukkan Ketua Umum penggantinya akan dilakukan dengan damai dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.

Sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku, ujarnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU