Sejumlah Kiai Kunjungi Rumah Capres 2024: Misi Suci Atau Pragmatisme Politik

Reporter : Seno

Penulis: Endik Hidayat

Baca juga: Munculnya Kelas Menengah Desa: Pilihan Menjadi Idealis Atau Materialis

Optika.id - Gerakan sejumlah kiai Jatim-Jateng sudah mulai muncul. sebagai bentuk dukungan kepada pencapresan Anies pada Pilpres 2024 mendatang. Manuver politik tersebut memperkuat argumen bahwa para kiai memiliki peran strategis pengumpul suara atau vote getter.

Antropolog Geertz juga mengamati pergeseran peran kiai sejak Orde Baru yakni dari makelar budaya menjadi political broker. Pada peran pertama makelar budaya sosok kiai senantiasa punya misi suci menyampaikan nilai-nilai kebaikan, dakwah, penjaga moral dan etika.

Semisal, kiai berusaha membendung budaya modernitas yang tidak cocok dengan budaya kalangan santri. Pada wilayah Jawa terdapat konsentrasi masyarakat santri identik dengan nuansa keagamaan yang kuat maka pengaruh kiai semakin besar dan figur yang sangat dihormati sampai sekarang.

Seiring dengan perkembangan zaman peran kiai meluas ke dunia politik, bisa juga menjadi praktisi politik di lembaga eksekutif maupun legislatif (DPR,DPRD). Situasi terkini menjelang Pilpres 2024 terkait peran ulama dalam politik, sejumlah kiai Jatim mendatangi rumah Capres Anies.

Baca juga: Perpanjangan Jabatan Kades dan Makin Kuatnya Cengkeraman Kekuasaan Oligarki Desa

Rombongan kiai mendorong figur Cawapres dari kalangan Nahdliyyin, supaya para kiai bisa menjaga suara jamaah Nahdliyyin untuk mendukung Anies di wilayah masing-masing. Untuk kepentingan suara jamaah, kiai mampu menjadi pembentuk opini, siapa presiden pilihan ulama yang cocok memimpin Indonesia. Opini bisa dipertimbangkan masyarakat karena legitimasi personal kiai sebagai orang berilmu agama dan memiliki kepribadian luhur.

Kuatnya pengaruh kiai dalam konteks rujukan referensi politik khususnya kepada santri dan masyarakat sekitar pesantren.

Kemudian peran kiai jelas sudah nampak sebagai fasilitator. Seperti pada saat silahturami para kiai ke rumah Capres Anies pada hari selasa 14 maret 2023.

Baca juga: Undang-Undang PDP Sebuah Konsensus Politik dalam Perlindungan Data Pribadi Rakyat Indonesia

Selain bertujuan untuk silaturahmi ternyata para kiai punya agenda lainnya, yakni untuk merekomendasikan bakal calon wakil presiden kepada Anies. Mereka menyampaikan aspirasi salah satu sosok yang tepat mendampingi Anies adalah ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sikap ini terkait kepentingan ulama dalam kontestasi Pilpres 2024. Jika dulu kiai hanya sebagai penjaga budaya maka sekarang bertransformasi sebagai broker kandidat sosok calon Wapres pendamping Anies.

Terkadang manuver politik kiai memang masih mengatasnamakan suara rakyat atau juru bicara kepentingan jamaah. Namun, terkait perkembangan dinamika politik menjelang Pilpres, pari kiai juga mungkin membawa kepentingan pragmatis bagi dirinya sendiri.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru