Optika.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengapresiasi penurunan inflasi sepanjang bulan April 2023 sebesar 0,33% secara bulanan. Penurunan inflasi tersebut diklaim sebagai hasil kerja sama kolektif dari berbagai pihak.
Baca juga: Pemkot Berhasil Kendalikan Inflasi di Pertengahan Tahun 2024
"Ini hasil dari kerja kolektif. Apresiasi bagi kementerian dan lembaga terkait, Pemerintah daerah, dinas urusan pangan, BUMN, BUMD, asosiasi, serta pelaku usaha lainnya yang telah membangun kolaborasi dan bekerja keras melaksanakan berbagai program stabilisasi pasokan dan harga pangan selama Ramadan dan menjelang Lebaran, kata Arief dalam keterangan resminya, Selasa (2/5/2023) malam.
Adapun program pengendalian inflasi yang digadang-gadang tersebut selalu dikoordinasikan tiap mingguna bersama pemegang kepentingan terkait seperti Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pemerintah daerah, maupun kementerian/lembaga terkait. Kinerja tersebut cukup efektif dalam menjaga indeks inflasi selama hari besar keagamaan nasional (KBKN).
Program-program pengendalian inflasi pun diharapkan untuk terus berjalan untuk menjaga inflasi tetap terjaga sepanjang tahun.
Terkait upaya mengendalikan inflasi tersebut, Bapanas bersama stakeholder terkait juga membuka sebanyak 452 kali gerakan pasar murah (GPM) yang tersebar di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Khusus untuk sektor pangan, kita fokus melakukan pemantauan harga pangan secara harian baik secara daring maupun turun ke pasar-pasar, melaksanakan pasar murah, fasilitas distribusi pangan, operasi pasar beras SPHP, pengadaan komoditas pangan tepat waktu, dan realisasi bantuan sosial beras serta telur dan daging ayam, jelas Arief.
Dalam upaya tersebut, diketahui Bulog berhasil mendistribusikan bantuan pangan berupa beras sebanyak 151.925 ton di seluruh Indonesia.
Baca juga: Wow, Kepala Bapanas RI Apresiasi Pasar Nambangan Surabaya!
Dirinya yakin apabila pelaksanaan program-program tersebut akan menuai hasil yang baik. tujuannya yakni untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat atas pangan serta menjaga daya beli masyarakat sehingga inflasi bisa terkendali.
Semua program tersebut sejalan dengan arahan Bapak Presiden yang meminta agar pemenuhan pangan masyarakat jelang Lebaran benar-benar dijaga dan dipastikan, ucapnya.
Dalam pelaksanaan program pengendalian inflasi tersebut, Bapanas melibatkan serta merangkul banyak pihak terkait. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dibentuknya Bapanas yakni memandu dan memantau ekosistem pangan nasional. Dirinya menegaskan bahwa atas keberhasilan tersebut, akan melanjutkan berbagai program yang sudah berjalan dengan sangat baik.
Lebih lanjut, dalam laporan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), rendahnya inflasi pada Ramadan dan Lebaran tahun ini dipengaruhi oleh dua aspek utama terkait pangan.
Baca juga: Lagi-Lagi El Nino Disalahkan Biang Kerok Harga Pangan Mahal
Yang pertama yakni aktivitas panen sepanjang bulan Maret April menopang pasokan komoditas hortikultura sehingga terjaga. Deflasi cabai merah dan cabai rawit pun bisa meredam tingkat inflasi umum.
Sementara yang kedua yakni adanya andil inflasi pada beberapa komoditas pangan yang relative lebih rendah jika dibandingkan dengan momen lebaran tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, tingkat inflasi nasional secara bulan ke bulan pada April 2023 berada di posisi 0,33% month to month, dengan andil sektor Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,09%, lebih rendah di bawah sektor transportasi yang memiliki andil paling beras sebesar 0,11%.
Editor : Pahlevi