Optika.id - Stunting diartikan sebagai kondisi yang gagal tumbuh pada anak. Tanda anak kena stunting yakni pertumbuhan fisiknya yang terhambat, khususnya tinggi badan yang tidak mencapai potensi genetiknya.
Baca juga: Minim Ilmu Parenting, Orang Tua Jadi Gampang Lakukan Kekerasan Pada Anak
Kondisi gagal tumbuh tersebut disebabkan oleh banyak faktor di antaranya yakni kekurangan gizi kronis terutama pada periode seribu hari pertama kehidupan anak yang dimulai dari kehamilan hingga usia anak 2 tahun.
Anak yang mengalami stunting ini tak boleh dibiarkan begitu saja lantaran stunting memiliki dampak jangka panjang yang serius pada tahap perkembangan anak. Termasuk di antaranya menghambat perkembangan fisik dan kognitif anak.
Di sisi lain, anak-anak yang mengalami stunting juga mempunyai risiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis, penurunan daya tahan tubuh, dan memiliki masalah perkembangan serta pembelajaran di kemudian hari.
Oleh sebab itu, untuk menangani stunting ini diperlukan pendekatan yang komprehensif. Khususnya harus ada upaya yang bisa meningkatkan kualitas serta akses yang mudah terhadap pangan, perbaikan sanitasi dan kebersihan. Tak hanya itu, diperlukan juga perhatian untuk pendidikan gizi dan pola makan yang sehat untuk sang anak.
Dilansir dari laman Sehatnegeriku, Sabtu (17/6/2023), mengacu pada Studi Status Gizi Indonesia pada tahun 2022, ada sekitar 7,7lita yang mengalami kurang gizi di berbagai daerah.
Tak hanya itu, sebanyak 17,1lita di Indonesia juga mengalami kekurangan berat badan yang normal. Sebanyak 21,6lita Indonesia mengalami stunting dan 50lita mengalami kelaparan tersembunyi.
Untuk diketahui, kelaparan tersembunyi berbeda dengan kelaparan pada umumnya. Kelaparan tersembunyi ini tidak menimbulkan rasa lapar secara harfiah.
Kelaparan tersembunyi atau yang biasa disebut hidden hunger merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kekurangan zat gizi mikro esensial seperti mineral dan vitamin meskipun mereka mungkin terpenuhi asupan kalorinya.
Baca juga: Upaya Pemerintah Atasi Trauma Anak di Daerah Konflik
Adapun istilah tersembunyi pada kelaparan mengacu pada fakta bahwa adanya defisiensi zat gizi yang tidak bisa terlihat secara jelas serta kondisi ini bisa terjadi bahkan jika seseorang tidak merasa lapar atau tidak mengalami kelaparan dalam arti secara konvensional.
Penyebab dari kelaparan tersembunyi ini yakni karena kurangnya akses atau konsumsi makanan yang kaya akan zat gizi mikro. Akan tetapi, bagi mereka yang mengalaminya, maka tubuh akan kekurangan zat gizi yang cukup penting serta akan menimbulkan masalah serius apabila dibiarkan berlarut-larut.
Maka dari itu, untuk mengurangi risiko stunting pada anak maka perlu memperhatikan salah satu aspek yang cukup pentng dalam pola makan yang sehat yakni dengan cara sarapan sehat.
Sarapan sehat yang mengandung zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh ini pun penting seperti tercukupinya mineral, vitamin, serat dan protein sehingga bisa berperan secara optimal dalam memenuhi kebutuhan gizi harian anak.
Baca juga: Orang Tua Diminta Waspadai Anak Candu Judi karena Bermain Game Online
Adapun beberapa contoh makanan yang bisa dijadikan alternative sebagai sarapan sehat untuk mengurangi risiko stunting pada anak seperti sereal gandum utuh dan rendah gula, serta tinggi serat.
Bisa juga menambahkan susu rendah lemak atau yogurt rendah lemak untuk meningkatkan asupan protein.
Makanan lain yakni telur yang merupakan sumber protein berkualitas tinggi serta mengandung zat besi. Telur pun bisa dikreasikan macam-macam seperti dadar, rebus, atau omelet dan bisa ditambahkan beberapa sayur sebagai variasinya.
Buah-buahan segar yang mengandung serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk pertumbuhan anak. Anda bisa menyantap buah-buahan secara langsung atau membuat smoothie buah-buahan.
Editor : Pahlevi