Dampak Trauma Masa Kecil yang Dibawa Hingga Dewasa

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Trauma merupakan respons atau kondisi emosional seseorang yang timbul sebagai akibat dari pengalaman di masa lalu. Proses penyembuhan trauma ini pun tidak mudah.

Baca juga: Berbagai Faktor Bisa Buat Orang Bunuh Diri, Segera Dampingi Orang Terkasih!

Apalagi, childhood trauma atau trauma pada masa kecil pun bisa mempengaruhi dan membentuk respon seseorang ketika menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Yang namanya trauma adalah ingatan seseorang yang betul-betul mengalami sesuatu, sehingga (kenangan) itu tersimpan di otak kita, kata dokter spesialis kedokteran jiwa, Santi Yulianti dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Optika.id, Senin (19/6/2023).

Trauma yang terjadi pada usia anak-anak menurutnya akan menjadi memori yang dianggap paling benar oleh otak seseorang yang mengalami hal tersebut. Pada akhirnya, ingatan tersebut akan membenarkan respon yang seseorang keluarkan ketika menghadapi suatu masalah dalam kehidupannya.

Pun proses penyembuhan dari trauma ini tidak bisa dilakukan dalam kurun waktu yang singkat lantaran hal tersebut merupakan salah satu bentuk luka mendalam bagi seseorang.

Sinta memberi contoh bentuk luka tersebut yakni apabila seseorang mengalami trauma akibat terlalu sering dibentak oleh orang tua yang cenderung memiliki sifat yang tegas dan galak.

Baca juga: Apa Itu Toxic Family dan Indikasi dalam Kehidupan Sehari-Hari?

Kemudian, di tempat kerja saat ini dirinya kembali bertemu dengan atasan yang punya sifat serupa. otomatis memori masa lalunya akan membuat orang tersebut merasa bahwa dirinya tidak boleh membantah dan harus menjadi penurut.

Way of thinking(cara berpikir) sangat berpengaruh terhadap pola asuh (kepada anak di masa depan). Karena pola asuh ini akan membentuk bagaimana otak mengomunikasikan referensi-referensi yang diperlukan, ujarnya.

Kemudian, ketika ada seorang anak yang tumbuh dalam rasa cemas berlebihan sebagai akibat dari sering ditakut-takuti atau dilarang.

Baca juga: Minim Ilmu Parenting, Orang Tua Jadi Gampang Lakukan Kekerasan Pada Anak

Maka ketika dirinya mengambil keputusan, orang tersbeut tidak memiliki frekuensi apapun untuk menyelesaikan masalah yang dia hadapi tadi lantaran dia merasa semua keputusan yang diambilnya hanya sia-sia saja dan akan disalahkan oleh orang lain.

Jadi adaptasi terhadap kondisi ini, butuh waktu lama karena seperti di awal, itu pentingnya childhood trauma dan pola asuh yang mempengaruhi bagaimana kehidupan kita ke depan, ucap Santi.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru