Berbagai Faktor Bisa Buat Orang Bunuh Diri, Segera Dampingi Orang Terkasih!

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Selasa, 21 Nov 2023 15:44 WIB

Berbagai Faktor Bisa Buat Orang Bunuh Diri, Segera Dampingi Orang Terkasih!

Optika.id - Banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini membuat psikolog, Liza Marielly Djaprie angkat bicara perihal beberapa faktor pendorong seseorang mengakhiri hidupnya.

Pertama, faktor sakit hati dan kecewa. Kemudian, ada egoistic suicide yang mana seseorang mengalami perbedaan harapan antara orang tua dengan teman atau informasi yang dia dapatkan dan dia cerna.

Baca Juga: Menimbun Email Bisa Sebabkan Stres dan Depresi

Lalu ada pula altruistic suicide yang merupakan bunuh diri karena faktor tuntutan misalnya, keluarga atau kelompoknya,

“Misalnya dia ikut kelompok sekte tertentu, yang demi iming-iming surga misalnya atau keselamatan yang lebih abadi daripada di dunia,” ujar dia, Selasa (21/11/2023).

Ada pula anomie suicide yang artinya, seseorang melakukan bunuh diri lantaran tak tahu lagi apakah tindakannya tersebut merupakan perbuatan yang benar, ataukah tidak.

“Jadi, istilah sosiologinya, dia teralienasi. Dunia demikian ramai, tapi dia merasa terasing sendiri. Nah, itu yang itu yang tadi saya sebut gangguan mental. Tapi ada juga orang yang mengalami gangguan sosial.” Jawabnya.

Di sisi lain, ada juga dua faktor lainnya yakni faktor internal dan eksternal. Dijelaskan olehnya faktor internal berasal dari biologis seperti riwayat keluarga yang memiliki problem kesehatan mental.

“Dengan gangguan mental, biasanya memang kecenderungannya, kerentanannya, individu ini untuk melakukan bunuh diri lebih tinggi,” tutur Liza.

Baca Juga: Jangan Asal Self Diagnosis Kesehatan Mental, Ini Bahayanya!

Kemudian, yang rentan membuat orang terpicu untuk bunuh diri yakni riwayat kesehatan mental korban yang biasanya mengalami depresi. Hal tersebut, ujar Liza, memiliki kemungkinan karakteristik kepribadian yang berpengaruh terhadap individu tersebut yang cenderung lebih tertutup, senang menyendiri, dan tidak aware terhadap kesehatan mental.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun faktor internal lainnya menurut Liza adalahh masalah kognitif. Dia membeberkan bahwa kognitif adalah kemampuan berpikir. Pasalnya, dia menjelaskan lazimnya individu yang ada upaya untuk melakukan bunuh diri memiliki kekakuan dalam segi kognitif.

Sementara itu, faktor eksternal adalah terkait pengalaman hidup tertentu. Misalnya, individu tersebut pernah mengalami situasi yang traumatic, pelecehan, atau kejadian hidup yang cukup berat.

Kemudian ada masalah keluarga, kebudayaan tertentu, dan internet. Akan tetapi, imbuh Liza, biasanya seseorang yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya itu penyebabnya bukan single factor saja, melainkan biasanya ada interaksi dari beberapa penyebab yang mendahului.

Baca Juga: Anak Korban Bullying Wajib Diberi Pendampingan

Maka dari itu, Liza menekankan untuk mencegah seseorang bunuh diri, diperlukan dukungan psikologis dan sosial yang cukup penting. Apabila kita memiliki orang-orang di sekitar kita yang peduli, kata Liza, bisa diajak bicara jika punya masalah, berarti dia relatif mempunyai psikososial support.

“Tapi, kalau dia tidak punya, maka dia menjadi lebih rentan.” tuturnya

Di lain sisi, Liza berharap banyak masyarakat yang bisa menjadi pendengar yang tidak memberikan penilaian, apalagi menghakimi seseorang yang berpikir ingin bunuh diri. Dan salah satu solusi adalah mendorong seseorang untuk mencari bantuan professional.

“Bantu carikan informasi klinik psikologi atau psikiatri di tempat terdekat,” kata Liza.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU