Ini Cara Virus HIV Menyerang Tubuh Manusia

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Belakangan ini, di media sosial ramai dibahas tentang penyebaran infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) di Indonesia.

Baca juga: Tangan Berkeringat Tanda Sakit Jantung? Kenali Kondisi Hiperhydrosis

Memangnya, seberapa bahayanya virus HIV ini?

Infeksi yang disebabkan oleh virus HIV ini menyerang dengan cara melemahkan sistem imun tubuh inangnya (manusia). Sehingga, tubuh bisa menjadi rentan terinfeksi oleh berbagai macam penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan kuman lainnya seiring berjalannya waktu. virus ini pun akhirnya membuat sistem imun melemah sehingga tubuh tidak mempunyai antibody lagi.

"Tidak hanya infeksi tapi juga bisa menyebabkan kanker, jadi beberapa kanker bisa timbul terkait infeksi HIV ini. Proses penyebaran HIV sendiri terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung virus, seperti darah, cairan yang berasal dari alat kelamin dan dubur, ASI (Air Susu Ibu), serta dapat ditularkan oleh ibu penderita ke anak yang sedang dikandungnya," jelas Medical Dept. PT Kalbe Farma Tbk, Johan Indra Lukito dalam keterangannya yang dikutip Optika.id, Sabtu (24/6/2023).

Virus HIV yang ada dalam cairan ini pada akhirnya bisa masuk ke dalam tubuh melalui media seperti transfuse darah, hubungan seksual tanpa pengaman, kemudian berkembang biak di dalam tubuh dan menjadi semakin banyak.

Proses masuk dan berkembangnya virus HIV dalam tubuh ini memerlukan waktu selama satu hingga tiga bulan sampai tiba di mana virus ini sudah sangat banyak dan kemudian tubuh untuk pertama kalinya mengenali virus HIV sebagai benda asing, lantas membentuk antibody terhadap virus HIV. Pada saat itulah diketahui orang tersebut sudah terinfeksi oleh HIV.

Baca juga: Lupus, Si Penyakit Seribu Wajah yang Berbahaya dan Sulit Terdeteksi

Penyakit yang disebabkan oleh HIV ini bisa menginfeksi semua kalangan tanpa pandang bulu. Terutama, bagi mereka yang berisiko tinggi. Misalnya, orang yang sering bergonta-ganti pasangan tanpa menggunakan pengaman seperti kondom, pengguna jarum suntik bekas pakai penderita HIV, dan pengguna alat kesehatan yang tidak steril. Virus pada jarum suntik bisa bertahan sekitar tujuh hari dalam darah.

Penyakit HIV ini mempunyai gejala yang sama dengan flu. Yakni batuk pilek, demam, dan merasa tidak enak badan yang kemudian hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, virus akan semakin melemahkan imunitas tubuh seiring berjalannya waktu sehingga rentan terkena infeksi lainnya.

Kendati HIV masih belum bisa disembuhkan, namun harapan hidup orang dengan HIV (ODHIV) bisa lebih lama dengan cara menjalani pengobatan seperti minum obat antiretroviral secara rutin seumur hidupnya. Tujuannya agar kekebalan tubuhnya bisa pulih.

Baca juga: Ribuan Anak Indonesia Dinyatakan Positif HIV, Ibu Hamil Rentan Tertular

Meskipun tidak bisa menyembuhkan HIV sepenuhnya, namun pengobatan antiretroviral ini bisa menekan jumlah virus HIV dalam tubuh sampai ke tahap virus tidak menular lagi.

Orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi HIV dan ODHIV ini pun bisa segera memeriksakan diri dan memulai pengobatan sedini mungkin sebelum kondisinya bertambah parah serta menularkan kepada orang lain. Terkait dengan biaya, pemerintah sendiri telah memberikan dukungan terkait pembiayaan, pemeriksaan, dan pengobatan HIV.

Maka dari itu, jangan pedulikan stigma dan segera berobat agar harapan hidup ODHIV bisa sama dengan orang normal kebanyakan.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru