Tangan Berkeringat Tanda Sakit Jantung? Kenali Kondisi Hiperhydrosis

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Kamis, 31 Agu 2023 15:19 WIB

Tangan Berkeringat Tanda Sakit Jantung? Kenali Kondisi Hiperhydrosis

Optika.id - Pada sebagian orang, mengalami keringat berlebihan pada telapak tangan umumnya dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan yang tidak normal. Banyak orang berasumsi bahwa tangan yang berkeringat secara berlebihan itu adalah tanda penyakit paru-paru basah.

Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Istilah paru-paru basah digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana cairan menumpuk dalam paru-paru yang penyebabnya beragam misalnya gagal jantung atau infeksi paru-paru. Adapun gejala paru-paru basah mungkin meliputi sesak napas, batuk, dan rasa tidak nyaman di dada.

Sebenarnya, tidak ada kaitannya dengan paru-paru basah dan berkeringat berlebih di tangan. Pasalnya, berkeringat merupakan respons alami tubuh terhadap suhu panas, situasi tertentu, dan aktivitas lainnya.

Adapun fungsi utama dari keringat yakni membantu tubuh mengatur suhu dan menjaga keseimbangan termal. Akan tetapi, apabila seseorang mengeluarkan terlalu banyak keringat tanpa alasan yang jelas, maka itu bisa menjadi indikasi dari kondisi medis yang perlu diperhatikan.

Kondisi berkeringat berlebihan tanpa alasan yang jelas dan melebihi kebutuhan tubuh untuk mengatur suhu ini dikenal dengan hyperhidrosis. Kondisi ini bisa memengaruhi area tertentu seperti telapak tangan, ketiak, telapak kaki, atau bahkan seluruh tubuh.

Mengutip laman Healthline, Kamis (31/8/2023) apabila keringat berlebih muncul di telapak tangan, maka disebut sebagai Palmoplantar Hiperhidrosis. Dan kondisi tersebut merupakan kondisi umum. Adapun penyebabnya biasanya dipengaruhi oleh dua hal.

Pertama adalah hyperhidrosis idiopatik. Jenis hyperhidrosis ini penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Dengan kata lain, tidak ada kondisi medis atau faktor lain yang bisa diidentifikasi sebagai pemicu keringat berlebih. Seringkali hyperhidrosis jenis ini bersifat genetic dan bisa muncul sejak masa anak-anak atau remaja.

Kedua ada hyperhidrosis sekunder. Penyebabnya adalah kondisi medis atau faktor lain yang bisa diidentifikasi misalnya gangguan hormonal, diabetes, tiroid, menopause, masalah saraf tertentu, atau efek samping dari obat-obatan.

Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sisi lain, kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi dan faktor lain misalnya kondisi emosional tertentu yang dapat memicu keringat berlebih, infeksi menular seksual, beberapa jenis keganasan atau kanker tertentu, dan gangguan pada sistem saraf simpatik yang mengendalikan respon fight or flight sehingga memicu produksi keringat berlebih di area tertentu.

Menurut laman Siloam Hospital, Kamis (31/8/2023) ada beberapa cara untuk mengatasi telapak tangan yang berkeringat antara lain dengan teknik relaksasi yang bisa membantu mengurangi beberapa gejala. Dengan catatan apabila keringat berlebih pada telapak tangan itu disebabkan oleh kondisi psikis seperti kecemasan atau stress.

Teknik relaksasi yang dilakukan seperti yoga, meditasi, pernapasan dalam, atau mendengarkan musik yang membantu menenangkan dan menurunkan tingkat stress yang pada akhirnya mengurangi reaksi tubuh seperti keringat berlebih.

Penanganan lainnya adalah dengan cara tindakan medis yang disebut iontophoresis. Ini merupakan prosedur medis yang digunakan untuk mengobati keringat berlebih, terutama pada telapak tangan dan telapak kaki. Adapun proses ini melibatkan penggunaan arus listrik yang lemah untuk mengurangi produksi keringat di area yang diobati.

Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda

Caranya adalah dengan merendam tangan atau kaki pasien ke dalam wadah berisi air dan ada alat khusus yang menghasilkan arus listrik untuk dilekatkan ke air. Arus listrik yang diberikan pun diperhatikan dan dalam jumlah kecil kemudian diarahkan melalui air ke kulit tangan atau kaki yang direndam. Penanganan semacam ini bertujuan untuk menghambat kelenjar keringat serta mengurangi produksi keringat berlebih.

Biasanya, penanganan ini membutuhkan beberapa sesi untuk memberikan hasil yang efektif. hasilnya pun bisa bervariasi dari individu ke individu meskipun metode ini diketahui bisa membantu banyak orang dengan kondisi keringat berlebih tadi.

Sebelum mencoba metode ini, perlu diketahui bahwa ionthophoresis tidak dianjurkan untuk penderita penyakit jantung dan ibu hamil yang menggunakan alat pacu jantung karena berisiko menyebabkan komplikasi. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan penanganan yang aman.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU