Mahfud MD Tak Akan Bubarkan Al Zaytun, Bachrum Achmadi: Perlakuan Berbeda terhadap FPI, Penindasan itu Nyata

Reporter : Eka Ratna Sari

Optika.id - Pegiat media sosial, Bachrum Achmadi, memberikan tanggapan terhadap pernyataan Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengenai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun.

Baca juga: PDIP Tolak Sirekap dan Penundaan Rekapitulasi Pemilu 2024, Minta Audit Forensik KPU

Mahfud MD memastikan bahwa pemerintah tidak akan membubarkan ponpes tersebut, meskipun Majelis Ulama Indonesia (MUI) menemukan adanya penyimpangan di lembaga pendidikan tersebut. Alasan di balik keputusan tersebut adalah karena Al Zaytun memiliki banyak lembaga pendidikan di bawah binaan pemerintah, sehingga pemerintah hanya akan melakukan evaluasi terhadap Ponpes Al Zaytun.

"Nah, jika dalam tindakan pidana itu melibatkan individu, melibatkan personal, melibatkan figur bukan institusi, dan karena hukum pidana tidak boleh kita biarkan harus jelas, jika memang tidak bersalah, nanti akan kita umumkan bahwa tidak bersalah," ujar Mahfud MD pada Jumat, (30/6/2023).

"Kemudian, terkait dengan aspek administrasi, itu dilakukan untuk menyelamatkan pendidikan di Al Zaytun, karena Al Zaytun memiliki santri dan lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari sekolah, madrasah ibtidaiyah, sanawiyah, aliyah, hingga perguruan tinggi yang berada di bawah binaan pemerintah. Oleh karena itu, evaluasi perlu dilakukan," tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Bachrum mencermati perbedaan perlakuan terhadap masalah Ponpes Al Zaytun dan Front Pembela Islam (FPI).

Baca juga: Jokowi Pasang Muka Badak Libas Suara Ganjar-Mahfud di Kandang Banteng

Pemerintah menjamin tidak akan membubarkan Al-Zaytun. Perlakuan yang berbeda terhadap FPI dan Al-Zaytun, ini adalah fakta bahwa penindasan tersebut nyata. Sangat luar biasa," ujar Bachrum, seperti yang dikutip dari akun Twitter @bachrum_achmadi pada Jumat (30/6/2023).

Sementara itu, saat menjadi narasumber dalam acara Kick Andy di Metro TV, Panji Gumilang menjawab pertanyaan tentang ajaran yang dianggap menyimpang di dalam pondok pesantrennya.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Curiga Ada Kecurangan di Quick Count Pilpres 2024

Dalam konteks ini, Panji menyatakan bahwa ia lebih mengedepankan fiqih sosial untuk mengangkat harkat dan martabat wanita yang selama ini terpinggirkan.

Dalam pelaksanaan shalat, misalnya, dan juga terkait dengan kehadiran wanita, saya lebih mengedepankan fiqih sosial untuk mengangkat harkat dan martabat wanita yang selama ini terpinggirkan," ujar Panji pada Jumat (30/6/2023).

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru