Optika.id - Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, sedang menjadi sorotan karena pernyataannya yang kontroversial yang diduga menistakan agama. Hal ini menyebabkan dia dilaporkan atas tuduhan tersebut.
Baca juga: Panji Gumilang Bongkar Masa Lalu Bupati Indramayu
Selain itu, beberapa sikap kontroversialnya juga menjadi perhatian publik, salah satunya terkait ajaran berkurban pada Hari Raya Idul Adha.
Ternyata, Panji Gumilang memiliki ajaran sendiri tentang berkurban. Ia mengajarkan bahwa kurban tidak perlu disembelih, tetapi diternakkan.
"Kurban bisa dicicil, dan itu bukan berupa pemotongan kambing. Kambingnya akan diternak di sana," kata Ken Setiawan, mantan jamaah Pondok Pesantren Al Zaytun, seperti dikutip dari saluran YouTube Herri Pras pada Kamis (29/6/2023).
Ken menjelaskan bahwa alasan Panji Gumilang adalah untuk memanfaatkan hewan kurban secara maksimal, dengan tidak membiarkan hewan-hewan tersebut hanya dipotong, tetapi diternakkan agar tumbuh lebih besar dan banyak.
"Jika hanya dipotong, itu hanya berlangsung sesaat. Kambing dan sapi tersebut diternakkan dan dipelihara," jelas Ken.
Baca juga: Panji Gumilang Tak Penuhi Panggilan Bareskrim, ini Alasannya
Namun, setelah diternakkan, Ken tidak mengetahui bagaimana hewan-hewan tersebut akan dimanfaatkan.
"Kita tidak tahu, hanya Panji Gumilang yang tahu," katanya.
Panji Gumilang, yang memiliki nama lengkap Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, lahir di Gresik, Jawa Timur, pada 30 Juli 1946.
Baca juga: Soal Al Zaytun, Menag Yaqut Tak Mau Berikan Komentar
Ia mendirikan Pondok Pesantren Al-Zaytun pada tahun 1996. Istrinya bernama Farida Al-Widad.
Mereka memiliki seorang putri bernama Anis Khairunnisa, yang lahir pada tanggal 25 Mei 1980. Anis pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Indramayu.
Anak laki-laki Panji Gumilang bernama Imam Prawoto. Saat ini, Imam menjabat sebagai rektor Institut Agama Islam Al Zaytun Indonesia (IAI AL-AZIS) di Indramayu, Jawa Barat.
Editor : Pahlevi