Melihat Cyber Bullying dalam Kasus Melalui Media Sosial, Seperti Apa Pencegahannya?

Reporter : Danny

Optika.id - Perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platformchatting, platform bermaingame, dan ponsel.

Baca juga: Kenali Jenis-Jenis Perundungan yang Bisa Terjadi Pada Siapa Saja

Adapun menurut Think Before Text, cyberbullying adalah perilaku agresif dan bertujuan yang dilakukan suatu kelompok atau individu, menggunakan media elektronik, secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, terhadap seseorang yang dianggap tidak mudah melakukan perlawanan atas tindakan tersebut.

Jadi, terdapat perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban. Perbedaan kekuatan dalam hal ini merujuk pada sebuah persepsi kapasitas fisik dan mental.

Cyber Bullying dapat dicontohkan melalui contoh seperti yang Pertama, Menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial.

Kedua, mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platformchatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau memposting sesuatu yang memalukan/menyakitkan

Baca juga: Seperti Apa Perlindungan dari Perspektif Hukum Soal Cyber Bullying?

Ketiga, meniru atau mengatasnamakan seseorang (misalnya dengan akun palsu atau masuk melalui akun seseorang) dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka.

Melalui aku YouTube UICI Official, Selasa, (4/7/2023) menjelaskan terkait apa yang harus dilakukan ketika mengalami bentuk Cyber Bullying melalui Media Sosial. (1) Tidak merespon, Jangan memberikan respon pada komentar atau pesan yang bersifat intimidatif, mencaci, mengejek dan menyela. Jika ditanggapi maka pelaku akan puas dan terus menerus melakukan hal ini.

"Selanjutnya, korban juga dapat menyimpang bukti perlakuan Cyber Bullying, Capture bukti bullying yang di terima dari media sosial, baik berupa pesan, foto, atau komentar agar bisa ditunjukkan ke pihak yang berwenang," ujar Lucy dalam pantauan Optika.id secara langsung saat memberikan pengarahan dengan tegas.

Baca juga: Bagaimana Cyber Bullying dari Segi Psikologi, Ini Penjelasannya!

Kemudian, persoalan respon juga bisa diperbaiki melalui kurangan tindakan balas dendam, Tidak perlu membalas dendam secara terang - terangan. Pasalnya pelaku bullying akan akan terus mencari sekutu pembully yang baru.

"Pembully yang baru, nantinya juga akan menemui pihak berwajib bila memang suatu saat terpantau dan terbukti melakukan pelanggaran. Hal ini dapat dilakukan dengan jika aksi tidak segera berhenti laporkan ke pihak berwajib sembari membawa bukti bullying yang dilakukan," pungkas Dosen Neuropsikologi itu sembari menutup pembicaraan.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru