Rizal Ramli: Semangat Resolusi Jihad PBNU Sudah Pudar

Reporter : Eka Ratna Sari

Optika.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diingatkan untuk lebih fokus pada kesejahteraan dan membela umat di tingkat bawah, sebagaimana dilakukan oleh KH Hasyim Asy'ari sebagai tokoh pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Baca juga: Rizal Ramli dan Amien Rais Adakan Pertemuan, Bahas Apa?

Peringatan tersebut disampaikan oleh tokoh nasional, Rizal Ramli, ketika berdiskusi dengan Ketua Umum Komite Khittah Nahdlatul Ulama (KKNU) 1926, KH Solachul Aam Wahib Wahab, atau yang akrab disapa Gus Aam, bersama beberapa tokoh KKNU di Jakarta Selatan pada hari Senin (17/7/2023).

Menurut Rizal Ramli, semangat resolusi jihad yang ditekankan oleh KH Hasyim Asy'ari kepada umat Muslim untuk melawan penjajah pada 22 Oktober 1945 merupakan fakta sejarah. Organisasi yang didirikan sejak 31 Januari 1926 ini memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Namun, Rizal Ramli menyayangkan kondisi saat ini, pengurus PBNU tampaknya telah melupakan resolusi jihad yang pernah ditekankan oleh kakek dari Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Menurut Rizal Ramli, penjajahan tidak hanya diartikan dalam konteks serangan fisik saja, tetapi juga penguasa yang menindas rakyatnya melalui kebijakan dapat dianggap sebagai bentuk penjajahan.

Rizal Ramli, mantan Menko Ekuin pada era pemerintahan Gus Dur, menyatakan bahwa peran para pengurus PBNU saat ini lebih banyak menjadi 'juru kampanye' pemerintah daripada membela umat. Padahal, warga NU di tingkat bawah banyak yang hidup dalam kesulitan.

Baca juga: Luhut Serukan Audit Dana LSM, Rizal Ramli: Munafik!

"Contohnya, petani di Pulau Jawa, di mana sebagian besar adalah warga NU, banyak yang mengeluhkan mahalnya harga pupuk dan bibit sehingga mereka kesulitan dalam bercocok tanam. Akibatnya, mereka terancam tidak memiliki penghasilan," jelas Rizal Ramli.

Menurut Rizal Ramli, yang juga mantan Menko bidang Kemaritiman pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, merujuk pada haul Gus Dur yang tidak begitu meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dapat diindikasikan bahwa warga NU sudah kehilangan kepercayaan terhadap pengurus yang dianggap telah mengabaikan kesejahteraan dan membela umat.

"Ketika saya menghadiri haul Gus Dur di Jagakarsa pada Desember 2022, jumlah hadirin tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Saya menduga ini disebabkan oleh pandangan bahwa para pengurus PBNU tidak lagi memperhatikan kesejahteraan dan membela umat," tutur Rizal Ramli.

Baca juga: Rizal Ramli Sebut Pemindahan Ibu Kota dengan Alasan Pemerataan Ekonomi Berlebihan

Karenanya, Rizal Ramli meminta kepada pengurus PBNU untuk menghidupkan kembali semangat resolusi jihad dalam membela umat.

"Resolusi jihad dalam kondisi saat ini adalah melawan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat," tegas Rizal Ramli.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru