Bicara Netralitas, Legislator PKS Ingatkan Peneliti BRIN yang Endorse Ganjar!

Reporter : Danny

Optika.id - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Mulyanto menyesalkan Direktur Politik dan Hankam Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Moch Nurhasim karena dianggap telah bertindak sangat partisan.

Baca juga: Respon Makan Malam dengan Prabowo, JK: Presiden Harus Netral!

Mulyanto menilai pernyataan Nurhasim yang secara lugas ikut mengendorse bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sangat tidak etis. Sebagai peneliti lembaga negara, dia mengingatkan, seharusnya Nurhasim bersikap netral, profesional, dan tidak partisan.

Peneliti BRIN ini sudah kebablasan. Karena pernyataan yang dilontarkan bukan pernyataan peneliti yang bersifat ilmiah dan independen. Pendapatnya sangat politis, layaknya sebagai pernyataan tim sukses atau konsultan politik yang partisan. Dia lupa BRIN adalah lembaga riset dan inovasi yang netral, obyektif, independen, dan non-partisan, kata Mulyanto dalam keterangan persnya, Kamis, (20/7/2023).

Mulyanto mengaku, sejak awal pembentukannya, dirinya sudah memperkirakan BRIN akan menjadi lembaga yang sarat politis. Setidaknya karena Ketua Dewan Pengarah BRIN adalah Ketua Umum Parpol, dalam hal ini Megawati Soekarnoputri. Keputusan itu sangat dipaksakan karena semua orang tahu figur yang ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah itu tidak punya rekam jejak di dunia riset atau penelitian.

Sejak awal saya sudah khawatir akan terjadi politisasi BRIN ini. Lembaga ini akan dikooptasi oleh kepentingan politik tertentu. Faktanya sekarang, semakin hari kekhawatiran saya semakin terbukti. Dengan sikap peneliti BRIN, bahkan dengan jabatan Direktur, yang partisan ini, BRIN menuju kerusakan yang sempurna, tegas beber doktor dan master bidang teknik nuklir dari Tokyo Institute of Technology, Jepang ini.

Baca juga: Jokowi, Netral atau Naif?

Menurut ahli psikologi dipahami bahwa sikap adalah fungsi kepentingan. Ketika kepentingan politik menguasai lembaga, termasuk lembaga ilmiah maka sikap yang muncul dari anggota atau badan itu adalah sikap politik. Warna politik BRIN terasa seperti warna politik Ketua Dewan Pengarah, imbuhnya.

Anggota legislator yang membidangi energi , riset-inovasi, dan industri ini menambahkan politisasi BRIN ini kontra produktif. Publik akan menyangsikan apa pun hasil riset dari BRIN karena menganggap lembaga ini sudah berbau politis. Ini kan berbahaya, tegasnya.

Karenanya Mulyanto mendesak Pemerintah untuk segera menata ulang BRIN, agar tidak terus terperosok politik seperti ini. Mulyanto juga minta Kepala BRIN untuk menindak peneliti yang bersangkutan yang melanggar etika organisasi.

Baca juga: Netralitas Kades di Pilpres 2024 Disorot, Bawaslu Bungkam Total

Sebagaimana diberitakan banyak media, saat menjadi narasumber di acara rilis survei nasional Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bertajuk Capres Pilihan Millenial Kampus di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu, 15 Juli 2023, Direktur Politik dan Hankam Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Moch Nurhasim menilai tidak heran jika milenial kampus menempatkan bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo sebagai capres ideal.

Pasalnya, Ganjar Pranowo memiliki pengalaman yang dapat diandalkan untuk memimpin Indonesia di masa mendatang.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru