Optika.Id - Isu kudeta Ketua Umum PartaiGolkar, Airlangga Hartarto belakangan mencuat ke publik. Terlebih saat Luhut Binsar Pandjaitandalam keterangan persnya secara terbuka mengklaim telah mendapat dorongan dari sebagian kaderGolkar.
Baca juga: Klaim Punya 469 Suara, Bahlil Resmi Daftar Jadi Ketum Golkar!
Apalagi kalau bukan untuk mengambil takhta tertinggiGolkardari Airlangga Hartarto. Isu Munaslub PartaiGolkarpun berhembus kencang jelang pendaftaranPilpres2024. Namun di tengah isuLuhutBinsarPandjaitanyang banyak dikabarkan.
Pengamat politik,RockyGerungberpendapat lain, ia menyebut bukan Luhut yang mengincar kursi Ketua UmumGolkar. Adalah Presiden Joko Widodo aliasJokowiyang diam-diam mengincar posisi tersebut. Rocky Gerung mengupas motifJokowiuntuk mengambil PartaiGolkarpascaPilpres2024.
Menurutnya, saat iniJokowidilanda kecemasan soal masa depannya pascaPilpres2024 Salah satu jalan yang memberikan jaminan politik bagiJokowiadalah memiliki partai politik
"Presiden yang cemas terhadap masa depan, dia ingin punya jaminan. Jaminan yang paling masuk akal dia menjadi pemilik partai," ujar Rocky dalam channel Youtube miliknya.
Lebih lanjut Rocky Gerung mengatakan Jokowibukanlah pemimpin partai saat ini. Label petugas partai di PDIP masih mengakar pada almamster tubuh presiden
SelainGolkar, paling mungkinJokowimengambil Gerindra, namun ada sistem partai yang masih menjadi benteng menyulitkanJokowi Terkecuali, Prabowo legowo menyerahkan tampuk pimpinan kepadaJokowi. NamunJokowilebih condong kepada kemungkinan lain, sehingga ia ambil jalan putar dan mengarahkan pandangannya ke partaiGolkar
"Ini sudah terdengar dari beberapa bulan lalu, bahwa Golkar sedang digoyang. karena kepentingan jokowi. Ia memastikan punya peralatan politik pasca pilpres," ujar Rocky Gerung.
Tak Mau Kelahi Sama Airlangga
Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu kandidat kuat menjadi Ketua Umum PartaiGolkar, menggantikan Airlangga Hartarto.
Bahkan,LuhutBinsarPandjaitanyang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewa Penasihat PartaiGolkarbersedia menjadi ketua umum asal tak menimbulkan konflik dengan koleganya sesama menteri, Airlangga Hartarto. Ya, Luhut tak ingin bermanuver jika upaya itu justru membuat hubungannya dengan Airlangga tidak baik.
Kalau mereka mengatakan kami mau (mencalonkan Luhut sebagai ketua umumGolkar) dan itu jalan oleh mereka, lakukanlah dengan baik-baik, itu aja. Sederhana kok, kata Luhut saat wawancara bersama Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi, dalam program Rosi yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: Pengamat Sebut Mundurnya Airlangga Karena Kasus Hukum Sudah By Design
Saya bilang saya enggak mau berkelahi sama Airlangga, enggak mau. Untuk apa saya berkelahi sama Airlangga? Untuk apa saya buat musuh? Buat apa? tutur Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu.
Luhut mengeklaim bahwa banyak kaderGolkaryang mendorongnya untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum partai berlambang beringin itu.
Dorongan tersebut muncul, menurut Luhut, karena dirinya kini tak mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden. Luhut juga mengaku bakal menyudahi jabatan sebagai menteri setelah Kabinet Indonesia Maju bubar pada Oktober 2024 mendatang.
Luhut pun menyebut, dirinya tak mampu membendung keinginan para kader yang menyuarakan digelarnya musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk mencopot Airlangga dari kursi ketua umumGolkar.
Asal dilakukan dengan damai, dilakukan dengan niat baik, kenapa tidak? Tapi jangan dilakukan dengan rusuh, itu enggak ada gunanya. Itu akan buatGolkarruntuh, ucap Luhut.
Lakukan dengan baik kalau memang itu kesepakatan mereka bersama. Tapi saya enggak campuri itu, lanjutnya.
Baca juga: Idrus: Bahlil Tak Mungkin Jadi Plt, Tapi Bisa Jadi Ketum!
Kendati demikian, Luhut membantah dirinya menjadi dalang di balik gerakan sebagian kaderGolkaryang mendorong penyelenggaraan munsalub untuk menggulingkan Airlangga.
Enggaklah, untuk apa sih kepentingan saya di situ? Saya mau apalagi sih? Kalau saya jadi Ketua UmumGolkarapa saya mau calon presiden, calon wakil presiden? Pasti tidak. Mau jadi menteri? Pasti tidak, ucap dia.
Seandainya dipercaya jadi ketua umumGolkar, Luhut melanjutkan, dirinya ingin memperkuat internal partai.
Dia tidak ingin, isu perpecahan pada akhirnya melemahkan elektabilitasGolkar. Menurut Luhut, massa pendukung Golkar pun sedianya masih kuat hingga ke kalangan akar rumput.
Namun demikian, kekuatan tersebut harus terus dipelihara.
Jadi kalau saya Ketua UmumGolkarmisalnya, saya mau memperbaiki saja karena saya suka memperbaiki dan saya yakin itu bisa, katanya.
Editor : Pahlevi