Cegah Kejahatan dengan Kode Keamanan Keluarga, Bagaimana Caranya?

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Orang tua pasti tidak berpikir dua kali apabila menyangkut keamanan keluarga, termasuk buah hatinya. Mereka pasti akan melakukan banyak cara agar anaknya tetap aman dan nyaman di mana saja dan kapan saja. Cara apapun itu bisa diterapkan apalagi saat ini sejumlah kasus penculikan anak marak terjadi.

Baca juga: Apa Itu Toxic Family dan Indikasi dalam Kehidupan Sehari-Hari?

Hal tersebut diperkuat dari data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang merinci pada bulan Januari Februari 2023, sudah ada 14 kasus penculikan anak yang terjadi dalam negeri. Selain itu, ada berbagai kejahatan lain seperti kejahatan digital dan modern yang terjadi dalam era teknologi informasi yang semakin maju.

Adapun modus kejahatan yang sering terjadi yakni phising atau penipuan yang dilakukan dengan menyamar sebagai orang terpercaya, atau teman orang tua untuk memancing korban. Apalagi, kemajuan teknologi saat ini memberikan sumbangsih besar bagi masyarakat, namun juga membawa potensi risiko serta tantangan keamanan dibaliknya.

Maka dari itu, untuk mencegah kasus kejahatan pada anak seperti yang tersebut di atas, maka seluruh anggota keluarga inti wajib menerapkan family safety code agar buah hati aman.

Mengutip dari laman Good Housekeeping, Jumat (28/7/2023), yang dimaksud family safety code atau kode keamanan keluarga ini adalah serangkaian aturan atau kata sandi yang khusus ditetapkan oleh keluarga inti dengan tujuan menjaga keamanan dan keselamatan setiap anggota keluarga.

Fungsi dari kode keamanan keluarga ini adalah sebagai panduan untuk seluruh keluarga inti dalam menghadapi berbagai situasi serta risiko kejahatan di lingkungan sekitar. Biasanya kode tersebut berupa langkah-langkah pencegahan dan tindakan yang harus diambil untuk menjaga keselamatan anggota keluarga lainnya termasuk cara menghadapi bahaya yang mungkin terjadi dan berada dalam situasi darurat.

Kode keamanan keluarga ini berupa hal-hal umum namun hanya diketahui oleh anggota keluarga lainnya. Kode keamanan ini bisa dibuat dengan kata-kata yang mudah diingat oleh setiap anggota. Misalnya, ketika anak Anda menelepon atau mengirim pesan dan mengatakan kode keamanan keluarga seperti Ibu, besok belikan roti rasa cokelat ya artinya si anak berada dalam situasi bahaya, sedang ketakutan, dan meminta untuk segera dijemput.

Namun yang patut dicatat adalah ketika kode keamanan itu sudah digunakan, maka keluarga wajib menggantinya karena sifatnya sekali pakai agar lebih aman dan terjaga.

Baca juga: Kenali Warisan Trauma Keluarga yang Ciptakan Rantai Konflik Berkepanjangan

Langkah-langkah menerapkan kode keamanan keluarga

Untuk membuat dan menerapkan kode keamanan ini, libatkan seluruh anggota keluarga dalam sebuah diskusi. Ajak semua anggota keluarga untuk berbicara mengenai kekhawatiran yang mereka miliki, serta potensi risikonya.

Dari hasil diskusi tersebut, buat dan susun daftar peraturan yang harus diikuti oleh seluruh anggota keluarga. Buat kode khususnya juga yang hanya diketahui oleh keluarga inti dan gunakan Bahasa umum nan sederhana agar mudah diingat dan tidak mudah dicurigai.

Kemudian, selalu pastikan agar setiap anggota keluarga mengerti dan memahami dengan jelas segala aturan yang ditetapkan dalam diskusi family safety code tadi. Selalu berikan kesempatan bagi anggota keluarga lain untuk memberi masukan, bertanya, dan lain sebagainya.

Baca juga: Mengupas Predikat Indonesia Sebagai Fatherless Country

Selanjutnya, apabila seluruh anggota keluarga inti sudah paham dan mengerti dengan tugas masing-masing, maka lakukan latihan atau simulasi dengan anak-anak tentang cara menggunakan kode keamanan keluarga dan menghadapi situasi darurat atau bahaya yang mungkin terjadi.

Bermainlah roleplay dengan anak yang menggunakan kode keamanan keluarga ini agar penggunaannya benar dan efektif.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, keluarga dapat menerapkan kode keamanan keluarga dengan lebih efektif dan menciptakan lingkungan aman dan mendukung bagi seluruh anggota keluarga.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru