Optika.id - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir turut menyampaikan pendanaannya terkait akademisi Rocky Gerung yang dipolisikan karena dinilai menghina Presiden Jokowi.
Baca juga: Delegasi Dubes Malaysia Temui Haedar Nashir, Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Moderasi Islam
Dalam polemik tersebut, justru Haedar Nashir mengajak masyarakat dan pemerintah untuk introspeksi diri.
Pak Rocky Gerung sendiri menempatkan pada dua perspektif kan, dia siap dalam perspektif hukum untuk menjalani, katanya kepada wartawan di Kampus UMY, Kasihan, Bantul, Minggu, (6/8/2023).
Tapi juga dia (Rocky Gerung) ingin menjelaskan dalam perspektif kritik sebagai sebuah kegiatan intelektual, jelasnya lagi.
Haedar memandang, dalam persoalan Rocky Gerung, lebih baik dilakukan dialog untuk menyelesaikannya. Saya pikir kita berbangsa bernegara itu harus terus saling berdialog, ujarnya.
Baca juga: Haedar Nashir Seharian di Jatim, Resmikan Kampus sampai Groundbreaking Rumah Sakit
Menurutnya lagi, lebih baik pemerintah membaca pada diri sendiri, apakah sudah melakukan dan menjalankan konsitusi dengan baik.
Apakah kita berbangsa bernegara mengelola negara sudah sesuai konstitusi, cita-cita kenegaraan, kebangsaan para pendiri bangsa dan kemaslahatan rakyat yang terbesar. Karena kan politik berbangsa bernegara itu kompleks, katanya.
Baca juga: Muhammadiyah Ingin Dirikan Kantor hingga Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan di IKN
Ia juga mengatakan, elite pemerintah kedepannya harus semakin bijaksana, cerdas, menunjukkan jiwa kenegarawanan dan menempatkan kepentingan bangsa, negara dan persatuan di atas segalanya.
Saya pikir, oke, dalam dinamika bangsa ada polemik, ada perbedaan, ada dinamika. Tetapi kita harus semakin dewasa setelah kita tahun ini 78 tahun merdeka, pungkas dia.
Editor : Pahlevi