Mojokerto Sukses Raih Rekor MURI Berkat Tari Bedoyo Putri Mojosakti

Reporter : Nanda Mauliyah Rahmawati

Optika.id - Dalam acara tahunan Majapahit Festival (MajaFest) 2023, pagelaran Tari Bedoyo Putri Mojosakti di Mojokerto mencapai rekor MURI. Pertunjukan tari massal tersebut diadakan di Lapangan Kawiryan di Desa Pacing, Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

Baca juga: 20 Desa di Kabupaten Mojokerto Masuk Kriteria Sasaran Program Mahasiswa Membangun

Tari Bedoyo Mojosakti suskes dipertunjukkan dengan apik oleh 506 siswa dari 21 SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah serta tiga srikandi pejabat dari Kota Mojokerto: Bupati Ikfina Fahmawati, Ketua DPRD Ayni Zuroh, dan Kajari Sulvia Triana Hapsari.

Pertunjukkan tersebut merupakan pemadangan baru karena ratusan penari Bedoyo Putri Mojosakti menampilkan tarianyang luar biasa. Dengan balutan kostum khas Majapahit yang berwarna-warni dan dilengkapi dengan selendang berwarna-warni pula, mereka menunjukkan tariannya dengan kompak sehingga menghasilkan pagelaran yang apik dan menarik.

Mereka berhasil memecahkan rekor di kategori jumlah peserta terbanyak dalam pagelaran Tari Bedoyo Putri Mojosakti yang pernah ada, dan telah menempatkan rekor MURI di urutan 11.102.

Tari Bedoyo Putri Mojosakti akan menjadi bagian dari MajaFest 2023 dalam upaya melestarikan warisan budaya Kerajaan Majapahit. Tarian ini adalah rekor dunia sebagai tarian asli Kabupaten Mojokerto. Harapan saya,Tari Bedoyo Putri Mojosakti ini bisa menjadi tarian khas Kabupaten Mojokerto sebagaimana Banyuwangi memiliki tarian khasnya yaitu Tari Gandrung Sewu, ujar Ikfina, Rabu (9/8/2023).

Baca juga: Angin Puting Beliung Sapu 33 Rumah dan 1 Mobil di Mojokerto

Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto juga mengatakan bahwa Tari Bedoyo Putri Mojosakti dibuat oleh seorang guru tari asli dari SMAN 1 Dawarblandong Mojokerto sehingga tidak diragukan lagi bahwa tarian tersebut asli dan berasal dari mana.

Tarian ini menggambarkan peran ganda perempuan: sebagai istri dan ibu di keluarganya, serta untuk bangsa, negara, dan masyarakatnya.

Baca juga: Sampai Saat Ini, Kebijakan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Mojokerto Masih Berlaku

Putri-putri Majapahit menjadi sumber inspirasi untuk Tari Bedoyo Putri Mojosakti. Pertama, Bupati Ikfina mengatakan bahwa Gayatri, permaisuri Raja Pertama Majapahit (Raden Wijaya) adalah sosok utama di balik kekuatan Kerajaan Majapahit. Kemudian yang kedua adalah Tribhuwana Tunggadewi, raja perempuan pertama Majapahit sekaligus putri Raden Wijaya yang kedua yang melahirkan Prabu Hayam Wuruk, penguasa keempat Majapahit.

Tari Bedoyo Mojosakti, yang diciptakan oleh salah satu guru di SMA Negeri Dawar Blandong, direncanakan akan ditampilkan pada setiap acara besar dan penyambutan tamu pemerintah Kabupaten Mojokerto setelah dikukuhkan, pungkasnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru