20 Desa di Kabupaten Mojokerto Masuk Kriteria Sasaran Program Mahasiswa Membangun

author Danny

- Pewarta

Rabu, 11 Jan 2023 11:11 WIB

20 Desa di Kabupaten Mojokerto Masuk Kriteria Sasaran Program Mahasiswa Membangun

Optika.id - Sedikitnya ada 20 desa di Kabupaten Mojokerto yang masuk dalam kriteria sasaran Program Mahasiswa Membangun 1.000 Desa.

Baca Juga: Potret Desa Ketapanrame Mojokerto Sebagai Pemenang Desa Wisata Terbaik ADWI 2023

Program Mahasiswa Membangun 1.000 Desa di Kabupaten Mojokerto ini akan diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Koordinator Kegiatan, Nurlita mengatakan Program Mahasiswa Membangun 1.000 Desa berbasis pada SDGS.

Dengan mengangkat empat tema, diantaranya produksi pangan dan olahan pangan sehat, pengembangan kualitas pendidikan, sosialisasi ekonomi, lingkungan sehat berkelanjutan serta pengelolaan desa tangguh berkelanjutan, ungkapnya, Rabu (11/1/2023).

Sementara itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyampaikan, sejumlah desa yang sudah tercatat sebagai sasaran Program Mahasiswa Membangun 1.000 Desa tersebut diharapkan dilakukan kajian lebih lanjut.

Baca Juga: Mojokerto Sukses Raih Rekor MURI Berkat Tari Bedoyo Putri Mojosakti

Ini berkaitan dengan potensi desa apa yang akan diangkat, harapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelumnya, Rektor Universitas Brawijaya Profesor Widodo dalam rakor daring bersama Wakil Gubernur Jatim dan Bupati/Walikota di Jawa Timur pada, Rabu (4/1/2023) lalu menyampaikan, jika Program Mahasiswa Membangun 1.000 Desa ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi mahasiswa untuk memahami problematika di masyarakat.

Dan menjalankan fungsi perguruan tinggi sebagai pengembang serta menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Meningkatkan kapasitas mahasiswa ini sangat penting karena, sebagai institusi kita memiliki kewajiban untuk mendidik generasi bangsa, ujarnya.

Baca Juga: Diduga Masuk Mesin Produksi, Pekerja di PT Meltex Mojokerto Meninggal Dunia

Widodo juga menjelaskan, bahwa Universitas Brawijaya juga memiliki data center yang sangat kuat dan cloud computing untuk pengembangan IPTEK yang dapat dianalisis dari problem yang ada di masyarakat dengan menggunakan perangkat-perangkat dan teori-teori yang ada. Sehingga data-data tersebut bisa digeneralisasikan dan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak.

Misalnya dari pihak pemerintah bisa digunakan untuk pembuatan peraturan-peraturan, pungkasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU