Optika.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta kepada pada pengusaha untuk tidak terlalu cemas dan khawatir dalam usahanya menjelang tahun politik ini. Alasannya, dia mengklaim jika Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan datang lebih baik dibandingkan dengan pemilu sebelum-sebelumnya. Menurutnya, iklim Pemilu 2024 nanti akan jauh lebih kondusif lantaran persiapannya cukup matang dan pandemi sudah berganti status jadi endemi.
Baca juga: Pengamat Sebut Elektoral Demokrasi Indonesia Sedang Bermasalah!
"Teman-teman pengusaha tenang saja, fokus. Pemilihan umum (pemilu) kali ini pasti lebih baik dari pemilu kemarin: aman, damai, tertib. Insyaallah. Karena apa? Yang paling jelek sudah lewat. Saatnya sekarang yang baik-baik. Rakyat juga lama-lama bosan kalau musuhan, capai. Kalau baik-baik, kan, gembira. Jadi, sudah dua kali pemilu kurang baik. Insyaallah, tahun ini dan tahun depan akan jauh lebih bagus " kata Zulhas, sapaannya, di Youtube Kementerian Perdagangan, Kamis (10/8/2023).
Diketahui, respon Zulhas tersebut dikarenakan adanya pertanyaan dari Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBBI), Alphonzus Widjaja. Alphonzus khawatir perihal posisi pengusaha pada tahun politik nanti. Maka dari itu, dalam pernyataannya beberapa waktu yang lalu dia meminta Zulhas selaku Mendag untuk memastikan posisi pengusaha dan memberi arahan kepada mereka di tahun politik karena dikaitkan dengan perdagangan Indonesia 2023 2024.
Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?
Lebih lanjut, setelah pihaknya menegaskan bahwa para pengusaha tidak perlu khawatir dengan tahun politik mendatang, Zulhas juga menyampaikan bahwa saat ini, perekonomian Indonesia sudah tumbuh dan mulai mengalami pertumbuhan yang positif. berdasarkan keterangannya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu merasa optimis bahwa tren itu akan terjaga hingga tahun depan.
Baca juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim
Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2023 menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,17% secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara itu, produk domestic bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.226,7 triliun dan PDB atas dasar harga konstan Rp3.075,7 triliun.
Editor : Pahlevi